Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mirisnya Sopir Bajaj Isi BBG Bisa Antre Sampai 7 Jam di SPBG

Agilvi Oktora Nurradifan - Kamis, 22 November 2018 | 12:37 WIB
Sahroni (depan) sopir bajaj Bahan Bakar Gas (BBG), keluhkan minimnya SPBG
Tribun Jakarta
Sahroni (depan) sopir bajaj Bahan Bakar Gas (BBG), keluhkan minimnya SPBG

GridOto.com - Transportasi bajaj di Jakarta masih banyak berkeliaran dan digandrungi masyarakat.

Namun, sudah tidak seperti dahulu, Bajaj sekarang memakai Bahan Bakar Gas (BBG).

Minimnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta sangat dikeluhkan para sopir Bajaj Bahan Bakar Gas (BBG).

Dilansir dari Tribunjakarta.com, Seorang sopir Bajaj, Sahroni (45) mengaku minimnya SPBG menyebabkan antrean panjang yang kerap kali terjadi.

(BACA JUGA: Bus Trans Semarang Beralih ke Bahan Bakar Gas, Lebih Ramah Lingkungan Tapi Rawan Meledak?)

Sahroni bahkan pernah mengantre hingga tujuh jam lamanya di SPBG.

Hal tersebut dialaminya sekitar seminggu lalu saat mengantre di SPBG Pesing, Jakarta Barat.

"Pernah tujuh jam ngisi di Pesing, dari jam 8 malam baru dapat jam 3 pagi. Padahal normalnya satu jam, itu kejadiannya seminggu lalu," kata Sahroni saat ditemui di bengkel Bajaj, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (21/11/2018).

Sahroni yang sudah menjadi sopir Bajaj sejak tahun 1980-an mengeluh dengan minimnya SPBG yang menyusahkan para sopir Bajaj.

(BACA JUGA: Cara Nekat Bagaimana Pejalan Kaki Halangi Bajaj Melintas di Trotoar)

Walaupun sebenarnya bajaj BBG memiliki pula tangki untuk bahan bakar minyak, Sahroni lebih memilih mengisi BBG.

Lantaran harga BBG terbilang lebih murah untuk beroperasi seharian.

"Kalau sehari pake BBG itu paling habis Rp 30 ribu. Kalo BBM ya bisa sampe Rp 70 ribu," ucapnya.

Dengan mengisi BBM maka penurunan pendapatan seharinya akan sangat terasa.

Karena itu dengan minimnya SPBG, membuat banyak waktu terbuang untuk mengantre.

"Kita aja setoran Rp 100 ribu sehari. Kalau kita sehari dapat Rp 200 ribu terus isi BBM Rp 70 ribu, jadi cuma sedikit bawa ke rumah. Kalau isi BBG juga waktunya abis buat ngantre," kata Sahroni.

Sahroni pun berharap pemerintah bisa menambahkan jumlah SPBG yang ada di Jakarta.

"Harapannya lebih banyak untuk pengisian aja, soalnya kan permintaan BBG lebih banyak ya daripada pengisian," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pernah 7 Jam Antre BBG, Sopir Bajaj Harapkan SPBG Ditambah.

Editor : Fendi
Sumber : Tribun Jakarta

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa