GridOto.com - Penjual oli oplosan bernama Muslon ditangkap di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, oleh Sat Reskrim Metero Jakrta Selatan minggu lalu.
Melalui hasil pemeriksaan, Muslon memalsukan oli tersebut dan dijual langsung kepada konsumennya.
Saat ditanya, Muslon mengatakan belajar membuat oli oplosan secara autodidak.
"Saya buat oli oplosan itu sendiri, saya jual di bengkel sendiri, sehari ada lima atau enam pembeli biasanya, belajar buatnya secara autodidak," ujar Muslon di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).
(BACA JUGA: Video: Lihat Proses Appraisal Honda Vario di DDS Yamaha)
Menurutnya, satu kemasan oli oplosan dijual sesuai harga pasaran oli bermerek tersebut.
Ia menyampaikan, setiap satu oli oplosan Muslon mengambil keuntungan sekitar Rp 15 ribu.
Hasil keuntungan, lanjut Muslon, untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sudah satu setengah tahun ini (memalsukan oli), botolnya dapat dari tukang rongsok, botol bekas, stiker buat sendiri, lalu di-press sendiri, tutupnya juga. Kalau bahannya pakai oli curah," ujarnya.
(BACA JUGA: Mobil yang Selalu Mendampingi John Lennon Bakal Dilelang, Berminat?)
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan menerangkan, penangkapan itu berawal dari informasi masyarakat yang menjadi korban oli oplosan itu.
Saat korban membeli oli di bengkel pelaku, kendaraannya malah jadi bermasalah.
"Jadi oli curah itu dimasukkan ke dalam kemasan oli bermerek yang sudah disiapkan, kita akan uji lab-kan," ujar Stefanus.
"Di samping itu kita telusuri lagi ada tidaknya yang membantu pelaku," tambahnya.
(BACA JUGA: Mobil Mercedes-Benz Tabrak Pengendara Honda BeAT Hingga Tewas di Samping Polresta Solo)
Muslon akan dijerat UU Perlindungan Konsumen.
Polisi juga menyita barang bukti berupa berbagai kemasan oli bermerek yang siap diisi oli curah tersebut dan alat-alat pembuatannya
Artikel serupa telah tayang di Wartakotalive dengan judul Belajar Autodidak, Pengoplos Oli di Ulujami Untung Rp 15 Ribu per Botol
| Editor | : | Fendi |
| Sumber | : | warta kota |
KOMENTAR