Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sebuah Tinjauan: Toyota Sienta Bukan Gagal, Cuma Meleset Dari Target Yang Terlalu Tinggi

Iday - Jumat, 10 Agustus 2018 | 15:15 WIB
Toyota Sienta
IG @toyotaid
Toyota Sienta

GridOto.com - Mungkin sudah terbiasa melihat data penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM yang tinggi, melihat Toyota Sienta seperti mobil ini tak berhasil di Indonesia. 

Maklum, main di segmen mobil keluarga, Sienta tapi angka penjualannya tak gemerlap seperti MPV lainnya. 

Sebut Avanza, Calya, Innova yang main di angka ribuan unit sebulan. 

Sementara Sienta, separuh tahun 2018 ini ada di angka 2.200-an unit atau di 360-an unit sebulan. 

Itu pun dengan kabar diskon tembus Rp 40 juta.

Alhasil, beberapa kali Sienta mengundang media untuk membahas, bahkan dengan pertanyaan menjurus, akankah Sienta discontinue?

Mungkin pertanyaan tersebut terlalu kejam. 

(BACA JUGA: Toyota Rush 2018 Pakai Mesin Serupa Toyota Sienta/Veloz 1.5?)

Cuma gara-gara kalah penjualan dari saudaranya lantas ditanyakan apakah akan tak berlanjut. 

Berkali-kali pula Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing TAM memberi penjelasan kalau Sienta memiliki segmen yang khusus, yakni pengguna mobil di perkotaan. 

Sehingga daya serapnya secara nasional tidak sebesar saudaranya yang lain. 

Memang, cap sebagai mobil yang tidak berhasil dengan mudah disematkan. 

Maklum, di awal, proyeksi Sienta terjual cukup fantastis, mencapai 3.500 unit sebulan. 

Sienta bermain di segmen kosong antara Innova dan Avanza dengan profil yang berbeda dari keduanya. 

Jadi kalau dianggap gagal rasanya juga tak berlebihan. 

Namun memberi label itu mudah, padahal kalau melirik lagi angka 2.253 unit, atau sekitar 4.000-an unit setahun jelas angka ini masih tergolong bagus. 

Dari mana melihatnya?

Fenomena yang sama dialami Luxio yang bermain di angka 300-an unit sebulan. 

Terlihat kecil dan memunculkan pertanyaan, kenapa Astra Daihatsu Motor (ADM), agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia tak mematikannya saja?

Dalam sebuah kesempatan, Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) mengungkapkan kelihatannya angka tersebut sangat kecil. 

Namun lihat dalam setahun, mencapai angka 3.000 unit sudah merupakan angka yang bagus. 

Ia lantas menunjuk merek lain yang memiliki penjualan kecil. 

(BACA JUGA: Bursa Mobil Bekas: Suka Mobil Pintu Geser? Simak Nih Daftar Harga Honda Freed)

Menurut Hendrayadi, bagi pemain lain, bisa mencapai 3.000 unit setahun sudah merupakan penjualan yang sangat bagus. 

Toyota sendiri rupanya sudah terlanjur basah.

Memakai produk dengan style Jepang untuk pasar Indonesia menjadi pertaruhan. 

Disebut pertaruhan, karena di saat bersamaan Honda menghentikan penjualan Freed. 

Bukan sekedar menghentikan tapi melihat alasannya yang belakangan terbukti. 

Dalam sebuah kesempatan, Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Aftersales PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek Honda di Indonesia mengungkapkan, penjualan mobil butuh angka minimal 1.000 unit perbulan. 

Dengan angka segitu, sebuah model bisa menghidupi dirinya sendiri, salah satunya beriklan. 

Di sisi lain, alasan HPM tak melanjutkan hidup Freed meski ada model barunya. 

Yakni faktor selera dan harga. 

Menurutnya, harga Freed baru akan sangat tinggi.

(BACA JUGA: Enggak Cuma Pintu, Audio Honda Freed Ini Juga Kece)

Sementara selera konsumen Indonesia akan mobil boxy seperti Freed kurang begitu tinggi. 

Khususnya kalau dibanding Mobilio, BR-V dan HR-V. 

Nah, kembali ke Sienta, dengan angka proyeksi 4.000-an unit masih jelas masih ada konsumennya dan menghasilkan. 

Meski sekali lagi, terjatuh dari 14.968 unit sepanjang 2017. 

Namun bisa dibilang, Sienta bukan gagal, hanya meleset dari target yang terlalu tinggi. 

(BACA JUGA: Meski Melempem di Indonesia, Toyota Sienta Ternyata Laris di Pasar Ekspor)

 

 

 

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa