Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

First Impression Review All New Honda PCX 150, Nih Kelebihan dan Kekurangannya

Dimas Pradopo - Rabu, 14 Februari 2018 | 14:59 WIB
Honda PCX 150
F Yosi / Otomotifnet.com
Honda PCX 150


GridOto.com - Akhirnya, bisa juga mencoba All New Honda PCX 150 versi 2018. Buat pembaca dan 12 ribu penginden motor ini sabar ya, skutiknya sedang dalam proses pengiriman.

Nah, sambil menunggu motornya sampai rumah, silahkan baca review ala GridOto.com seputar Honda PCX 150 yang sekarang bukan lagi diimpor dari Vietnam tapi diproduksi di Indonesia.

Harganya, ada dua tipe pertama Rp 27,7 juta untuk varian dengan rem combi brake system (CBS) dan satu lagi yang kami coba adalah varian dengan antilock brake system (ABS) harganya Rp 30,7 juta. Keduanya on the road Jakarta.

Lebih murah dari harga perkiraan yang diumumkan saat perkenalan yaitu Rp 27 sampai 32 jutaan.

Berikut kelebihan dan kekurangan All New Honda PCX 150 dalam sesi first ride.

DESAIN
Desainnya dibangun dengan tema 'sophisticated & luxurious', jadi jangan harapkan akan melihat bentuk gagah dan sporti bak kompetitornya Yamaha NMAX.

Ini beda, benar-benar elegan, lampunya full LED, pakai pelek dengan bentuk palang kipas dan tarikan garis bodinya soft juga halus. Cocok buat yang mau bergaya elegan.

Dimensi motor ini panjang x lebar x tinggi-nya adalah 1.923 x 745 x 1.107 mm. Pas lah, enggak terlalu besar tapi masih terlihat berwibawa.

Honda PCX 150
F Yosi / Otomotifnet.com
Honda PCX 150

RIDING POSITION
Posisi duduknya, cukup nyaman karena ketinggian dan kontur joknya dibuat masih cocok untuk rider dengan tinggi badan 165 cm sekalipun.

Tinggi joknya cuma 764 mm, ditambah bentuk busa jok yang seperti segitiga, tipis di bagian sisinya sehingga kaki enggak perlu mengangkang, makanya tak perlu terlalu jinjit meski tinggi reporter GridOto yang mencoba motor ini cuma 168 cm.

Selain itu, ada juga lumbar support, seperti gundukan yang bisa digunakan untuk menyandarkan pinggang sehingga tidak lekas lelah.

Yang depan, joknya tak terlalu empuk, tapi di belakang buat boncenger lebih rata dan juga nyaman. Mudah-mudahan untuk jalan jauh masih oke nih.

Setang krom yang memberikan kesan mewah posisinya cukup tinggi sehingga pundak dipaksa santai, enak banget.

Honda PCX 150
F Yosi / Otomotifnet.com
Honda PCX 150

Pijakan kakinya, luas dan dilapisi karet, namun pada unit yang GridOto coba, terasa licin.

Semoga saja hanya karena cairan pengkilap yang membuat gripnya kurang gigit.

Selain itu, ada posisi pijakan kaki untuk 'selonjoran', kaki bisa direntangkan ke depan agar lebih santai.

Tapi, untuk pemilik kaki panjang, rasanya sudut pijakan ini masih terlalu tegak dan tulang kering akan mepet dengan bodi tengah, jadi kurang nyaman.

Meski begitu pemilik tinggi badan kurang dari 175 dipastikan masih nyaman.

Sedang untuk boncenger, footstepnya keren banget. Posisinya terlipat dan tampak menyatu dengan lekuk bodi.

Ketika dibuka, lebar dan ada lapisan karet di atasnya. Diinjak punya mantap dan nyaman.

HANDLING
Yuk langsung coba jalan, ngeeeeeng... Ternyata ringan, bobot motor ini cuma 131 Kg untuk versi CBS dan 132 kg untuk yang ABS.

Bukan cuma ringan saat mendorong, geser-geser dan memposisikan ke standar tengah, tapi juga dengan manuvernya.

Tentunya berkat sasis baru, yang kini sudah menggunakan rangka tipe double cradle, pipanya lebih kecil tapi konstruksinya lebih kokoh.

Handlingnya jadi presisi dan stabil banget ketika dipakai menikung, baik zig-zag maupun menikung panjang

Selain rangka, kaki-kakinya juga berubah. Suspensi depan masih mirip tapi yang belakang lebih tinggi 15 mm dan punya per dengan 3 kerapatan yang berbeda.

Suspensi ini punya karakter stabil di aspal mulus saat dipakai riding sendirian, tapi rebound-nya terlalu cepat efeknya saat melibas simulasi polisi tidur jadi keras bantingan baliknya.

Namun ketika dipakai boncengan, dengan beban yang lebih berat karakter suspensinya jadi jauh lebih nyaman.

Rem cakram belakang Honda PCX 150
Rizky / Otomotifnet.com
Rem cakram belakang Honda PCX 150

Rodanya juga berbeda, sekarang peleknya lebih lebar tapi sukses memangkas bobot hingga 0,8 kg.

Ban tubeless-nya, naik dari 90 jadi 100/80-14 di depan, sedang yang belakang dari 100/90-17 jadi 120/70-14. Bannya IRC SCT-007, gripnya tergolong bagus.

Remnya cukup pakem, depan dan belakang semua pakai disc brake. Rem belakang cakram ini hanya ada di Indonesia loh, versi Thailand contohnya masih pakai teromol.

Ada dua pilihan rem, pertama ABS satu channel. Jadi ABS cuma untuk roda depan.

Kenapa bukan di kedua roda?

Menurut Yasuyuki Maeda, PCX Large Project Leader, All New PCX, depan saja cukup untuk membantu kestabilan saat pengereman di jalan licin.

Ciri versi ABS ini kaliper depan pakai 2 piston seperti yang tersedia saat sesi tes.

Pilihan kedua, rem CBS (Combined Brake System), sehingga ketika hanya menarik tuas rem belakang (kiri), maka rem depan ikut bekerja kendati tak sekuat jika tuas rem kanan diremas. Ciri versi CBS ini menggunakan kaliper depan 3 piston.

ABS di roda depan Honda PCX 150
Rizky / Otomotifnet.com
ABS di roda depan Honda PCX 150

MENCOBA ABS 1 CHANNEL
Performa pengereman juga dicoba merasakan kinerja rem kendati cuma pakai ABS 1 channel.

Melaju dengan kecepatan sekitar 50 km/jam, lalu rem depan dan belakang ditarik kuat secara bersamaan.

Roda depan sangat terasa tetap stabil, enggak ada gejala ngesot karena berhenti secara perlahan tanpa mengunci. Oiya modulator ABS memompa sebanyak 10 kali per detik, jadi di handel terasa lembut tidak mengagetkan.

Meski begitu, rem belakang tentu tetap mengunci, cuma gelaja ngesot ke kanan atau kiri terasa minim.

Jadi ternyata memang benar, kinerjanya bisa membantu kestabilan saat mengerem keras (hard braking) atau ketika di trek licin.


Honda All New PCX 150 2018
F Yosi / Otomotifnet.com
Honda All New PCX 150 2018

PERFORMA
Awalnya banyak yang mengira mesinnya sama dengan Vario 150 eSP, ternyata beda banget!

“Mesin yang dipakai total baru, memang bore x stroke sama, tapi sebenarnya sama sekali beda,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).

Paling beda menurut Endro bisa dilihat dari crankcase kiri, yang juga dudukan CVT, paling jelas dudukan sokbreker di ujung. Crank shaft juga beda, lebih mirip SH150.

Bahkan performa yang dihasilkan ternyata juga lebih besar, “Kuncinya ada di optimalisasi desain intake, seting ECM, desain muffler dan perubahan CVT,” imbuh pria ramah ini.

Tenaga maksimal diklaim mencapai 14,5 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm di 6.500 rpm.

Karakternya saat dicoba responsif di putaran bawah sampai menengah sekitar 60 km/jam, buat stop and go rasanya cocok, tapi dengan catatan cara buka gas dengan diurut jangan langsung buka mentok.

Karena keterbatasan trek, maka eksplorasi performa belum bisa maksimal. Sabar ya!

Teknologi yang diusung di bagian mesin masih seperti skutik Honda lainnya, berkonsep eSP ada ACG starter mengawal dapur pacu 149,3 cc SOHC 2 katup berpendingin cairan. Ada pula ISS (idling stop system).

Keyless Honda PCX 150
Rizky / Otomotifnet.com
Keyless Honda PCX 150

FITUR
Paling mencolok tentu saja Honda Smart Key System atau keyless. Skutik zaman now banget kan?

Jadi anak kunci cukup dikantongi, lalu jika berada di radius maksimal 2 meter maka kontak bisa diaktifkan.

Fitur ini juga sebagai immobilizer, answer back system dan alarm. Tampilan kontaknya mewah karena ketika diaktifkan ada iluminasi warna biru.

Fitur berikutnya ada konsol box di bawah setang kiri. Ruangnya cukup dalam dan terdapat power outlet 12 volt 1 ampere, sehingga bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Bagasi PCX 150 super lega!
Rizky / Otomotifnet.com
Bagasi PCX 150 super lega!

Ruang penyimpanan kurang? Buka saja joknya, di bawahnya ada bagasi berkapasitas 28,8 liter yang bisa menelan helm half face.

Engsel joknya kini pakai stopper model per, jadi enggak perlu takut jatuh menutup sendiri kala dibuka.

Oiya kapasitas tangki bensin juga besar, muat 8 liter.

Speedometer PCX 150 bernuansa negative display
Rizky / Otomotifnet.com
Speedometer PCX 150 bernuansa negative display

Fitur selanjutnya yang juga menambah kesan mewah adalah adanya LCD panel meter alias spidometer digital dengan negative display yang kecerahannya bisa disetel 5 tingkat.

Kini infonya makin lengkap, bukan cuma spidometer, odometer, tripmeter, jam, logo ISS, logo keyless, tapi ada tambahan konsumsi bensin rata-rata dan pengingat oil change.

“Oil change akan muncul di 1.000 km, 6.000 km dan seterusnya kelipatan 6.000 km,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT. AHM.

Fitur lainnya yang menarik tentu penggunaan lampu yang seluruhnya LED, sehingga hemat listrik dan tahan lama.

Oiya pancaran sinar lampu utamanya terang, karena saat tes sempat merasakannya sampai matahari terbenam. Dan ada pula hazard.

Lampu LED, keren gak bro?
Rizky / Otomotifnet.com
Lampu LED, keren gak bro?

Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC 2 klep, PGM-FI, eSP
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Diameter x langkah: 57,3 x 57,9 mm
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi: 10,6:1
Daya maksimum: 14,5 dk (10,8 kW)/8.500 rpm
Torsi maksimum: 13,2 Nm/6.500 rpm
Tipe kopling: Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Sistem pendingin mesin: Berpendingin Cairan
Tipe rangka: Double Cradle
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Twin
Ukuran ban depan: 100/80-14 M/C (Tanpa ban dalam)
Ukuran ban belakang: 120/70 - 14 M/C (tanpa ban dalam)
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Cakram
Sistem pengereman: Combined Brake System Hidrolis dengan 3 piston caliper (untuk
tipe CBS), Anti-Lock Braking System (untuk tipe ABS)
P x L x T: 1.923 x 745 x 1.107 mm
Tinggi tempat duduk: 764 mm
Jarak sumbu roda: 1.313 mm
Jarak terendah ke tanah: 137 mm
Curb weight: 131 kg (CBS); 132 kg (ABS)
Kapasitas tangki bensin: 8 L
Kapasitas oli:    0,8 L (penggantian periodik)
Tipe aki: 12 V - 5 Ah, tipe MF
Sistem pengapian: Full Transisterized, baterai
Tipe busi: NGK MR8K-9

 

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa