GridOto.com - Akhirnya, bisa juga mencoba All New Honda PCX 150 versi 2018. Buat pembaca dan 12 ribu penginden motor ini sabar ya, skutiknya sedang dalam proses pengiriman.
Nah, sambil menunggu motornya sampai rumah, silahkan baca review ala GridOto.com seputar Honda PCX 150 yang sekarang bukan lagi diimpor dari Vietnam tapi diproduksi di Indonesia.
Harganya, ada dua tipe pertama Rp 27,7 juta untuk varian dengan rem combi brake system (CBS) dan satu lagi yang kami coba adalah varian dengan antilock brake system (ABS) harganya Rp 30,7 juta. Keduanya on the road Jakarta.
Lebih murah dari harga perkiraan yang diumumkan saat perkenalan yaitu Rp 27 sampai 32 jutaan.
Berikut kelebihan dan kekurangan All New Honda PCX 150 dalam sesi first ride.
DESAIN
Desainnya dibangun dengan tema 'sophisticated & luxurious', jadi jangan harapkan akan melihat bentuk gagah dan sporti bak kompetitornya Yamaha NMAX.
Ini beda, benar-benar elegan, lampunya full LED, pakai pelek dengan bentuk palang kipas dan tarikan garis bodinya soft juga halus. Cocok buat yang mau bergaya elegan.
Dimensi motor ini panjang x lebar x tinggi-nya adalah 1.923 x 745 x 1.107 mm. Pas lah, enggak terlalu besar tapi masih terlihat berwibawa.
RIDING POSITION
Posisi duduknya, cukup nyaman karena ketinggian dan kontur joknya dibuat masih cocok untuk rider dengan tinggi badan 165 cm sekalipun.
Tinggi joknya cuma 764 mm, ditambah bentuk busa jok yang seperti segitiga, tipis di bagian sisinya sehingga kaki enggak perlu mengangkang, makanya tak perlu terlalu jinjit meski tinggi reporter GridOto yang mencoba motor ini cuma 168 cm.
Selain itu, ada juga lumbar support, seperti gundukan yang bisa digunakan untuk menyandarkan pinggang sehingga tidak lekas lelah.
Yang depan, joknya tak terlalu empuk, tapi di belakang buat boncenger lebih rata dan juga nyaman. Mudah-mudahan untuk jalan jauh masih oke nih.
Setang krom yang memberikan kesan mewah posisinya cukup tinggi sehingga pundak dipaksa santai, enak banget.
Pijakan kakinya, luas dan dilapisi karet, namun pada unit yang GridOto coba, terasa licin.
Semoga saja hanya karena cairan pengkilap yang membuat gripnya kurang gigit.
Selain itu, ada posisi pijakan kaki untuk 'selonjoran', kaki bisa direntangkan ke depan agar lebih santai.
Tapi, untuk pemilik kaki panjang, rasanya sudut pijakan ini masih terlalu tegak dan tulang kering akan mepet dengan bodi tengah, jadi kurang nyaman.
Meski begitu pemilik tinggi badan kurang dari 175 dipastikan masih nyaman.
Sedang untuk boncenger, footstepnya keren banget. Posisinya terlipat dan tampak menyatu dengan lekuk bodi.
Ketika dibuka, lebar dan ada lapisan karet di atasnya. Diinjak punya mantap dan nyaman.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR