Selain mesin yang tidak bertenaga, busi yang lemah juga membuat motor sulit dinyalakan saat pagi hari.
Masih menurut Oke, tanda-tandanya kita jadi harus menekan tombol starter berkali-kali.
Kalau sudah begitu artinya celah elektroda busi sudah melebar dan membutuhkan tegangan listrik yang lebih tinggi untuk memantik api.
Tidak hanya itu, busi yang buruk juga menjadi biang kerok konsumsi BBM jadi lebih boros karena banyak bensin terbuang sia-sia tanpa menjadi tenaga.
"Busi yang masih sehat biasanya berwarna merah bata atau cokelat muda. Namun, jika ujungnya sudah menghitam kering atau elektrodanya menipis, itu adalah peringatan keras bahwa busi wajib segera diganti," jels Oke dalam keterangan resminya.
Sebagai patokan bagi motor harian, sebaiknya lakukan penggantian busi setiap 6.000 hingga 8.000 kilometer.
Sedangkan untuk jenis busi premium seperti Iridium atau Platinum, masa pakainya bisa lebih lama hingga 20.000 kilometer.
Dengan rutin mengecek busi, kamu tidak hanya menjaga kesehatan mesin, tapi juga memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman tanpa kendala motor mogok secara tiba-tiba.