Rayap Besi Berulah di Jembatan Suramadu, Rambu Sampai Hidran Damkar Digerogoti

Ferdian - Minggu, 21 Desember 2025 | 13:30 WIB

Jembatan Suramadu (Ferdian - )

GridOto.com - Rayap besi kembali berulah di Jembatan Suramadu.

Setelah sebelumnya rambu-rambu digerogoti alias dicolong kini giliran fasilitas pemadam kebakaran yang jadi sasarannya.

Diketahui kejadian ini viral usai beredar dua foto sejak Kamis (18/12/2025) siang dengan dua keterangan.

Satu foto diberi keterangan keterangan, ‘Sejumlah fasilitas Pemadam Kebakaran di Jembatan Suramadu Hilang’ dan keterangan satu foto lainnya yakni dilengkapi dengan perangkat hidran damkar, ‘Sejumlah fasilitas pemadam kebakaran di Jembatan Suramadu Hilang’.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suramadu, Benny mengungkapkan pihaknya belum mengetahui secara detail berkaitan informasi tentang hilang perangkat hidran di Jembatan Suramadu.

“Sebelum November 2025, sempat beberapa kehilangan rambu di Jembatan Suramadu dan pelaku terekam CCTV. Setelah diingatkan oleh petugas kebersihan Jembatan Suramadu, tidak ada kejadian lagi. Kalau hidran ini saya kurang tahu update nya,” ungkap Benny kepada Tribun Madura, Kamis petang.

Dikutip dari Tribunnews, pengelolaan Jembatan Suramadu berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), khususnya di bawah Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali.

Baca Juga: Bus Damri Terkoyak di Jembatan Suramadu Cabut 2 Nyawa, Alami Ini Sebelum Oleng

Sementara PPK Suramadu merupakan unit kerja di bawah Kementerian PUPR.

Sejak 27 Oktober 2018, status Jembatan Suramadu telah resmi berubah status dari jalan tol menjadi jembatan non-tol atau jalan umum sehingga tidak ada lagi pengenaan tarif tol.

Perubahan status itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2018.

“(Informasi hidran hilang), saya baru tahu dari teman-teman. Perangkat CCTV yang ada di monitor hanya satu sisi, dari arah Madura ke Surabaya. Mungkin (hidran) yang itu jauh dari pantauan CCTV karena CCTV tidak rapat, hanya ada beberapa spot saja,” pungkas Benny.

Salah seorang tokoh masyarakat Bangkalan, H Fathurrahman Said mengaku miris atas beredarnya informasi bahwa perangkat hidran di Jembatan Suramadu hilang.

Perkembangan atas keberadaan Jembatan Suramadu yang menjadi ikon Provinsi Jawa Timur disebutnya semakin mengkhawatirkan.

“Rentetan kejadian di Jembatan Suramadu itu juga melecehkan hukum, kapan Madura akan berkembang kalau seperti itu terus?. Di mana pemerintah?, Itu ikon Jawa Timur, gubernur harus tanggap karena itu juga wewenangnya. Jangan hanya mengurus peresmian di sana-sini yang bukan ranahnya,” tegas Fathurrahman Said melansir TribunMadura.

Ia menyampaikan, dibutuhkan langkah kongkrit dan ketegasan dari para pemangku kebijakan dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat atas keberadaan Jembatan Suramadu.

Rentetan-rentetan permasalahan, lanjutnya, harus langsung direspon untuk terwujudnya keamanan dan kenyamanan masyarakat pelintas jembatan yang membelah Selat Madura itu.

“Pemerintah harus hadir, jangan hanya diam dan jangan anggap angin lalu. Lama-lama khawatir juga keberlangsungan Jembatan Suramadu ambruk, padahal itu salah satu objek vital,” pungkas pria yang akrab disapa Jimhur Saros itu.