Busi Mobil Hybrid Wajib Pakai Tipe Iridium, Ini Dia Alasannya

Ryan Fasha - Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:00 WIB

Mesin Jaecoo J7 PHEV pakai H4J15 1.500 cc 4 silinder segaris turbo bertenaga 140 dk dan torsi 215 Nm, digabung dengan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 200 dk dan torsi 310 Nm. (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Saat ini teknologi mesin mobil hybrid sudah umum digunakan semua pabrikan mobil.

Mulai dari mild hybrid, full hybrid sampai PHEV sudah dijual di Indonesia.

Teknologi hybrid ini menggabungkan mesin pembakaran dalam dengan tenaga baterai.

Tujuannya untuk mencapai efisiensi tinggi sehingga bisa menempuh jarak yang lebih jauh.

Mesin mobil hybrid tetap menggunakan busi untuk proses pembakaran.

Isal/GridOto.com
Busi Iridium kini jadi bawaan pabrik mobil dan motor

Baca Juga: Sekarang Ada Pilihan Busi NGK Buat Wuling Almaz, Segini Harganya

"Mesin mobil hybrid itu sudah seharusnya menggunakan busi tipe iridium," buka Diko Oktaviano, Technical Support PT Nittera Mobility Indonesia, produsen busi NGK.

"Busi iridium ini menghasilkan pembakaran yang lebih fokus sehingga mampu membakar bahan bakar dan udara lebih baik," tambahnya.

Pembakaran yang sempurna sudah pasti akan menghasilkan tenaga optimal dan tujuannya sudah jelas lebih hemat bahan bakar.

Bahan bakar yang terbakar sempurna menghasilkan efisiensi mesin yang tinggi.

Bahan iridium ini juga bisa meminimalisir terjadinya carbon fouling atau pengendapn kerak karbon.

Ryan/GridOto.com
Elektroda busi iridium (kiri) runcing dan busi nikel (kanan) melebar biasa

Baca Juga: Terlalu Bersemangat Kencangkan Busi Mobil, Ini Dampak Buruknya

Selain itu, bahan logam mulia iridium juga jauh lebih baik di temperatur tinggi dan keausan yang lebih minim.

"Pada pemakaian normal dengan bahan bakar yang sesuai, busi iridium ini bisa digunakan sampai 100.000 kilometer," terangnya.

Jadi itulah alasan kenapa mobil dengan mesin hybrid wajib menggunakan busi iridium.