Bus Wisatawan Ditahan Karena Ogah Bayar Uang Pengawalan, Penumpang Lansia Disuruh Jalan

Ferdian - Senin, 15 Desember 2025 | 17:30 WIB

Ilustrasi bus Pariwisata (Ferdian - )

GridOto.com - Heboh sebuah bus yang mengangkut wisatawan asal Surabaya ditawan warga perkara uang pengawalan.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/12/2025).

Kronologi bermula saat para wisatawan tengah berwisata di kawasan Mutiara Pulau Tabuhan dan Bangsring Underwater.

Namun saat akan keluar area wisata, selain wajib bayar parkir Rp 25 ribu, mereka juga dimintai tambahan pembayaran sebesar Rp 150.000.

Namun agen wisata yang membawa wisatawan mayoritas lanjut usia itu enggan membayar pungutan yang dianggap tak jelas peruntukannya, menyebabkan bus yang mereka tumpangi dilarang keluar dari area wisata.

Hal ini dijelaskan pengelola wisata Bangsring Underwater, Wildan.

"Ya, awalnya karena bus wisatawan hendak masuk ke Bangsring tapi tidak bisa karena memang aturannya, bus tidak boleh masuk, harus shuttle," terang Wildan.

Namun bus tersebut akhirnya diarahkan ke area wisata Mutiara Tabuhan oleh dua pria berinisial BO dan BU untuk kemudian melakukan pembayaran parkir di sana.

Baca Juga: Bus Pariwisata Nyasar di Hutan Pati, Diduga Sopir Belum Ubah Ini Saat Pakai Google Maps

Sementara para lansia, setelah sempat terjadi perdebatan, mereka diminta untuk berjalan kaki dari area Mutiara Tabuhan ke wisata Bangsring Underwater yang memang menjadi tujuan utama mereka.

Jaraknya sekitar 400 meter.

Namun kemudian, meski sudah membayar parkir di Mutiara Tabuhan, bus rombongan tersebut dipindah ke area Bangsring Underwater, dan dimintai uang pengawalan ketika hendak pulang.

"Agen tadi marah-marah, mau bayar tapi harus jelas. Sementara sudah jelas sebetulnya bahwa sesuai aturan, bus tidak boleh masuk," tambahnya menukil TribunBanyuwangi.

Terus didesak oleh dua warga lokal, agen wisata pun meminta bukti bayar berupa kwitansi namun mereka hanya diberi kwitansi tanpa stempel resmi dengan alasan stempel tak sedang berada di tangan para pria itu yang semakin membuat jengah agen wisata.

Agen wisata pun sempat mengancam akan melapor ke polisi atas peristiwa yang dialami, namun bukannya mereda, pria pemalak justru menantang balik.

Ia mengatakan mereka tak takut.

"Akhirnya marah ke saya, ya saya bilang, ibarat tidak ikut makan nangka tapi saya kena getahnya," tutur Wildan.

Baca Juga: Pemilk Bus Pariwisata Koprol di Exit Tol Pemalang Permainkan Nyawa, Sejak Awal Tak Laik Administrasi

Sebab, selain kena marah meski tak terlibat dan menikmati tarikan pungutan liar tersebut, ramainya pemberitaan tersebut juga menyudutkan wisata Bangsring Underwater yang selama ini telah mematuhi aturan.

Para pengelola wisata Bangsring Underwater berharap, pihak berwajib dapat bertindak tegas, mengingat peristiwa serupa telah terjadi berulang kali.

Sementara itu, Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan mengatakan bahwa para pelaku telah diamankan pihak kepolisian.

"Sudah kita amankan. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan dan kita dalami," kata Darmawan.