Secara keseluruhan, modifikasi Sintya bermain pada aksen yang berani, tetapi tetap sejalan dengan karakter elegan Grand Filano.
Modifikasi maskulin ala Vincent Rompies
Sementara itu, musisi sekaligus presenter, Vincent Rompies, juga memodifikasi Yamaha Grand Filano miliknya dengan gaya kalcer yang rapi dan personal.
Dikutip dari Instagram @vincentrompies, Vincent memilih Grand Filano karena dipakai sebagai motor harian untuk aktivitas dari rumah ke studio hingga kantor.
Ia menyukai kepraktisan yang ditawarkan motor tersebut, terutama karena bagasi yang besar dan mendukung kebutuhan sehari hari.
Untuk modifikasinya, Vincent tidak mengubah bentuk besar motor, melainkan fokus pada detail untuk membangun karakter.
Bagian depan diperkuat dengan tambahan headlamp cover, sehingga tampilan lebih tegas. Spion diganti dengan model yang lebih sesuai preferensinya.
Area roda mendapat perhatian lewat wheel dop dan warna velg yang dibuat selaras dengan bodi, agar keseluruhan tampak satu tema.
Sentuhan paling personal ada pada decal kustom dengan warna pilihannya, lengkap dengan inisial dan angka PRR 80 sebagai penanda identitas.
Jok juga diberi inisial yang sama, lalu ditambahkan back rack yang fungsional sekaligus memperkuat siluet belakang motor. Hasil akhirnya sederhana, tetapi jelas memancarkan gaya pemiliknya.
Baca Juga: Keren Dari Lahir, Yamaha Grand Filano Terlalu Mudah Dimodifikasi
Dari dua hasil modifikasi di atas, terlihat bahwa modif kalcer punya ruang tafsir yang luas. Sintya menonjolkan karakter playful lewat tekstur dan detail yang mencuri perhatian.
Sementara, Vincent memilih jalur yang lebih bersih dengan aksen identitas personal yang halus namun kuat.
Keduanya modifikasi ini membuktikan bahwa Grand Filano memberi ruang ekspresi tanpa membuat motor kehilangan fungsi harian.
Tidak mengherankan jika skutik ini makin sering muncul di lingkaran modifikasi anak muda yang ingin tampil berbeda melalui gaya yang dekat dengan selera mereka sendiri.