Perjalanan serupa dirasakan Reza Andhika (31).
Ia menuturkan rute yang biasanya ditempuh dalam hitungan jam kini jauh lebih lama karena harus melewati jalur darurat yang tersisa.
"Kepercayaan itu ada karena dedikasi kita dalam menjalani pekerjaan, dan ini menjadi sebuah kebanggaan untuk bisa membantu masyarakat," ucap Reza.
Ia menegaskan pentingnya menjaga suplai agar aktivitas warga dan pemulihan ekonomi lokal tetap berjalan.
"Kami harus tetap menghantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat," lanjutnya.
Baca Juga: Pertamina Pasok Ribuan Liter Avtur dan Dexlite Dalam Percepatan Penanganan Bencana di Sumatera
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan perusahaan tetap mengutamakan aspek keselamatan dalam penyaluran BBM tersebut.
"Pertamina selalu memastikan AMT beroperasi dengan menjaga keselamatan, termasuk pembaruan informasi jalur yang aman," tuturnya.
"Keselamatan menjadi yang utama, namun komitmen menjaga suplai energi juga menjadi tanggung jawab Pertamina untuk melayani masyarakat sepenuh hati," jelas Fahrougi.
Pertamina menyatakan akan terus berada di garis terdepan dalam proses pemulihan pascabencana dan memastikan distribusi energi tetap menjangkau seluruh wilayah terdampak.