Di sisi lain, ketertarikan beberapa merek global untuk ikut terlibat memberi sinyal positif bagi mobil nasional.
Airlangga dalam kesempatan terpisah menyebut sejumlah jenama luar negeri telah menawarkan kerja sama, meski pengumuman resmi akan disampaikan langsung oleh masing-masing produsen.
Meski begitu, fondasi utama pengembangan tetap berada di tangan Pindad.
Perusahaan BUMN itu dinilai memiliki kesiapan teknologi dan kemampuan produksi yang bisa dipacu untuk memenuhi target pemerintah.
"Beberapa merek menawarkan diri untuk bekerja sama. Ya nanti biar mereka yang mengumumkan, kan dia yang menawarkan," terangnya.
Masuknya potensi mitra asing dipandang bisa mempercepat proses produksi dan memperkuat rantai pasok industri otomotif nasional.
Baca Juga: Mobil Buatan Indonesia Cita-cita Prabowo Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional
Kolaborasi tersebut diharapkan menghasilkan mobil dengan komponen lokal tinggi sekaligus mempertahankan harga yang kompetitif.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan program mobil nasional telah diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Usulan tersebut diajukan setelah Presiden RI Prabowo memaparkan rencana menghadirkan mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun ke depan.
"Kami tentu mendukung, dan kami sudah mengusulkan program mobil nasional jadi PSN. Sudah kami tanda tangan pengusulannya," ujar Agus di Kompleks Istana Kepresidenan.
Status PSN dinilai penting untuk mempercepat realisasi proyek, mulai dari pendanaan, lahan pabrik, hingga penyelesaian hambatan regulasi.
Meski begitu, detail teknis kendaraan masih belum bisa disampaikan.