Gridoto.com - Terjadi kecelakaan maut di KM 111 tol Purbaleunyi arah Jakarta sekitar pukul 13:45 WIB, (2/12/25).
Sembilan mobil dan truk hancur lebur hingga part bodi berserakan di aspal.
Akibat insiden ini satu orang dilaporkan meninggal dunia dan lima orang luka-luka.
Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Yudha Satyo Rahardjo juga menyatakan penyebab kecelakaan beruntun ini dipicu rem blong pada truk tronton yang dikemudikan Riyan Hidayat (45).
Pengemudi kehilangan kendali saat laju kendaraan tak lagi dapat dihentikan ketika arus lalu lintas tengah melambat.
Namun yang jadi pertanyaan, kenapa rem bus atau truk sering mengalami blong terutama di jalan turunan?
Terkait hal tersebut, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan pernah memberikan penjelasannya.
Ia mengatakan kalau hampir semua kecelakaan truk bahkan bus terjadi di jalan menurun karena medan jalan yang miring.
Baca Juga: Petaka KM 111 Tol Purbaleunyi, Sembilan Mobil dan Truk Hancur Lebur Berserakan
“Lebih dari 90 persen kecelakaan rem blong bus dan truk terjadi di jalan menurun, hal ini dipengaruhi oleh geometric jalan,” ucap Wildan, dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS (5/12).
Ia mengatakan hal itu menandakan rem pada bus dan truk berfungsi dengan baik sebelum memasuki kawasan jalan menurun.
“Karena sebenarnya yang menyebabkan rem blong itu ada dua faktor, jalan yang menurun itu sendiri dan prosedur pengemudi saat melalui jalan menurun,” jelas Wildan.
Ia juga menambahkan kalau kecelakaan bisa saja dihindari dengan menghilangkan jalan menurun tapi tentu dana yang dibutuhkan tidak sedikit.
“Pemerintah tidak cukup dana untuk menghilangkan jalan menurun, sehingga yang dilakukan hanya membuat kondisi jalan bagus, lebih lebar, dan difasilitasi dengan rambu atau pembatas jalan,” ucap Wildan.
Namun, Wildan juga mengatakan hal itu semacam buah simalakama, karena semakin bagus kondisi jalan tingkat kecelakaan semakin tinggi.
“Pengemudi menjadi lebih leluasa untuk memacu kendaraan, sehingga prosedur yang benar saat melewati jalan menurun menjadi terabaikan, padahal rem blong terjadi tidak bisa terprediksi,” ungkapnya.
Wildan mengatakan bila pengemudi senantiasa waspada dan tidak melanggar prosedur yang sudah ada maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari.
Baca Juga: Sopir Pajero Sport Ngamuk di Tol Japek, Ngaku Polisi Pangkat Kombes dan Ancam Tembak Sopir Truk
“Sebagian besar penyebab rem blong pada bus dan truk di jalan menurun karena pengemudi melanggar prosedur, bukan karena ada masalah pada sistem rem utama,” ucapnya.
Menurutnya, rem blong ini ada banyak macamnya dan semua itu terjadi ketika rem utama dipaksakan beroperasi lebih dari kapasitasnya.
Padahal, rem utama tidak disarankan digunakan ketika memasuki kawasan jalan menurun.
“Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan jalan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari,” ucap Wildan.
Jadi, penyebab banyaknya terjadi rem blong pada truk dan bus di jalan menurun adalah faktor geometri jalan dan prosedur yang digunakan oleh pengemudi.