"Sering kali kami harus dorong karena armada mogok, selain itu juga sering rusak usai digunakan. Yang sehat itu hanya ada satu armada," ujarnya, (25/11/25) melansir Kompas.com.
Menurutnya, banyaknya kerusakan di dua unit damkar yang berumur puluhan tahun itu membutuhkan peremajaan.
Dengan begitu, anggota di lapangan bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal untuk masyarakat.
"Sangat butuh peremajaan. Unit yang tua ini sudah ada sejak 1986, kalau bukan karena anggota yang pintar merawat, mungkin ini sudah tidak bisa jalan," ucap dia.
Selain unit damkar yang sudah renta, minimnya jumlah mobil membuat pelayanan untuk masyarakat yang memiliki lokasi jauh cukup sulit dijangkau.
Apalagi, secara geografis, wilayah Bangkalan cukup luas. Bahkan, salah satu wilayah bisa ditempuh dengan waktu 2 jam dari pusat kota.
Baca Juga: Ini Pihak yang Ganti Rugi Kalau Motor Parkir Tertabrak Mobil Damkar
"Kami pernah melakukan pemadaman di Kecamatan Modung dan Konang, itu kami menghabiskan waktu selama 2 jam di jalan," kata dia.
Padahal, menurutnya, waktu ideal untuk tiba di lokasi kurang dari 15 menit.
Sebab, setiap detik sangat berarti untuk bisa memadamkan api.
Karena keterbatasan armada itu, Damkar Bangkalan saat ini butuh unit pelaksana teknis (UPT) damkar yang disebar di sejumlah kecamatan, sehingga tim damkar bisa tiba tepat waktu.
"Idealnya, dengan wilayah Bangkalan yang memiliki 18 kecamatan, ini memiliki 5 UPT dengan masing-masing satu damkar yang tersebar di sejumlah tempat," kata dia.
Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan penambahan armada pada tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) agar pelayanan untuk masyarakat lebih optimal.
"Sudah kami ajukan, tapi belum dapat," ucap dia.