GridOto.com - Mirip mobil-mobil hybrid masa kini, Yamaha bikin motor dengan teknologi Plug In Hybrid. Namanya Proto PHEV (Plug In Hybrid Electric Vehicle), kendaraan hybrid yang memiliki sistem plug in charging
Basisnya dari motor sport Yamaha MT-09 tapi diberi tambahan tenaga listrik dengan sistem plug in.
Karena bisa charging langsung colok ke baterai di motor, membuat proses penambahan daya di baterai lebih praktis dan cepat ketimbang full hybrid seperti Proto HEV.
Proto PHEV ini juga menjawab kekurangan motor full electric yang tidak lagi ‘fun’ dan membosankan karena performa yang terbatas dan tidak bisa dipakai untuk turing. Suaranya juga terlalu senyap.
Tapi di motor ini raungan mesin bakar 3 silinder masih bisa dirasakan, begitu juga dengan sensasi perpindahan gigi.
Dan tentunya dibantu dengan electric motor untuk akselerasi dan efisiensi energinya.
Memasukan perangkat electric motor ke dalam sebuah Yamaha MT-09 ternyata tidak mudah, tata letak komponennya dirancang sedemikian rupa agar secara dimensi motor ini tidak berubah drastis.
Seperti baterai diletakan di tangki, di bagian atas tengah terlihat ada kisi-kisi pendinginan.
“Sedang tangki bensin pindah ke kanan kiri sampai ke bawah jok,” beber Yuya Kanzaki, engineer dari Advanced Planning & Development Section, Powertrain Development Center, Yamaha Motor Co., Ltd. Hal ini membuat tangki dan bodi belakang jadi lebih lebar.
Di samping radiator untuk mesin 3 silindernya, di kanan dan kiri ada dua radiator kecil lagi yang ternyata untuk pendinginan dinamo motor listriknya.
Sedang posisi electric motor ada di belakang blok 3 silinder segarisnya, yang kemudian terhubung ke mesin lewat mekanisme di gear box.
Saat dipakai berkendara, bisa menggunakan full listrik dengan kecepatan bisa sampai 70 km/jam dan jarak tempuh 10 sampai 30 km.
Hal ini tentu cocok untuk di dalam kota, atau bisa digunakan ketika harus masuk ke area khusus kendaraan listrik.
Kemudian, ketika butuh performa layaknya motor konvensional atau ketika baterainya habis, bisa bergerak hanya dengan mesin bensin saja.
Dan puncaknya, ketika butuh tenaga lebih ganas, mesin bensin bisa bergerak dengan bantuan akselerasi dari electric motor.
Kombinasi keduanya dalam mode hybrid ini bisa memberikan efisiensi bahan bakar hingga 20% dibanding dengan mesin tanpa hybrid.
Selain itu, akselerasi pada kecepetan rendah juga meningkat hingga 10% meski bobot motor ini jadi lebih berat 30% dibanding motor tanpa perangkat hybrid.
Kalau mau ngecas baterai-nya ada di mana? “Posisinya colokannya ada di bodi bagian samping,” beber Yuya Kanzaki yang ternyata sejak 2013 fokus mengembangkan motor-motor gede Yamaha.