GridOto.com - Sebuah motor disusun dari banyak part yang kompleks.
Jadi bicara motor bukan cuma soal bensin dan oli saja, masih ada suku cadang lain.
Contohnya CDI yang merupakan otak pengapian dari sebuah motor.
Kalau fungsinya terganggu sedikit saja, motor bisa susah hidup, ngempos, atau jadi boros bahan bakar.
Lalu apa itu CDI?
Melansir website resmi Suzuki.co.id, CDI merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignition, sistem pengapian penting yang bekerja di balik mesin motor.
Tugas utamanya adalah mengatur percikan api di busi supaya pembakaran bahan bakar berlangsung sempurna.
Baca Juga: Ganti Pengapian CDI di Motor Platina Ternyata Gampang, Begini Caranya
Energi listrik akan disimpan sementara di dalam kapasitor, lalu dilepaskan seketika untuk menciptakan percikan kuat.
Dari proses sederhana itu, mesin bisa menyala lebih cepat, responsif, dan efisien saat digunakan berkendara.
Fungsi CDI:
1. Mengatur Waktu Pengapian
CDI bertugas memastikan busi memercik pada waktu yang paling tepat sesuai putaran mesin.
Pengaturan waktu pengapian ini krusial agar campuran udara dan bahan bakar terbakar secara sempurna.
Jika waktu pengapian terlalu cepat atau terlambat, tenaga mesin bisa berkurang bahkan menimbulkan knocking.
Dengan timing yang akurat, motor mampu menghasilkan tenaga maksimal dan tetap irit bahan bakar.
2. Menyediakan Energi untuk Busi
CDI menyimpan energi listrik di kapasitor dan melepaskannya secara tiba-tiba saat dibutuhkan oleh busi.
Proses ini menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil untuk membakar campuran bahan bakar di ruang mesin.
Tanpa energi yang cukup, pembakaran tidak bisa sempurna dan membuat motor terasa loyo saat dikendarai.
Oleh itu, fungsi penyimpanan dan pelepasan energi ini sangat penting menjaga performa pengapian.
Baca Juga: Terkuak, CDI Suzuki Shogun Ternyata Bisa Hidupkan Mesin Harley-Davidson
3. Meningkatkan Performa Mesin
Dengan sistem pengapian yang stabil, CDI motor membantu mesin bekerja lebih responsif di segala kondisi jalan.
Konsistensi pengapian ini membuat akselerasi terasa halus, tenaga tidak mudah drop, dan mesin lebih bertenaga.
Hasilnya, pengalaman berkendara jadi lebih nyaman, baik saat kecepatan rendah maupun tinggi.
Selain itu, performa mesin yang efisien juga membantu memperpanjang umur komponen lainnya.
4. Mengurangi Emisi dan Menghemat Bahan Bakar
CDI berperan menciptakan pembakaran yang lebih sempurna sehingga sisa gas buang menjadi lebih bersih.
Efisiensi ini membantu menekan emisi berbahaya dan mendukung kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, pembakaran optimal membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat tanpa mengurangi tenaga.
Dengan begitu, bisa berkendara lebih jauh dengan efisiensi tinggi dan dampak lingkungan yang lebih kecil.
5. Mengubah Tegangan Listrik
Salah satu fungsi penting CDI adalah mengonversi tegangan rendah dari baterai atau spul menjadi tegangan tinggi.
Tegangan tinggi inilah yang kemudian dialirkan ke busi untuk menghasilkan percikan api kuat.
Proses konversi ini memastikan busi selalu mendapat daya cukup agar pembakaran terjadi dengan sempurna.
Tanpa mekanisme ini, pengapian bisa lemah dan mesin tidak akan menyala secara maksimal.
Baca Juga: Ini Part Yang Umurnya Bisa Jadi Pendek Bila Nekat Pakai Spull Motor KW
1. Mengisi Kapasitor
Proses dimulai ketika CDI menerima arus listrik dari sumber tenaga motor, seperti baterai atau alternator.
Arus ini kemudian digunakan untuk mengisi kapasitor yang menjadi tempat penampungan energi listrik sementara.
2. Menyimpan Energi
Kapasitor bertugas menyimpan energi listrik hingga mencapai tegangan tertentu dalam waktu sangat singkat.
Meski prosesnya cepat, daya yang tersimpan cukup besar untuk menciptakan percikan api kuat di busi nanti.
3. Pemicu (Trigger)
CDI memiliki sensor khusus seperti pickup coil atau pulser coil untuk menentukan waktu pengapian.
Sensor ini membaca posisi poros engkol agar energi dilepaskan tepat pada saat dibutuhkan.
4. Pelepasan Energi
Begitu mendapat sinyal dari sensor, CDI segera menyalurkan energi listrik dari kapasitor menuju koil pengapian.
Koil lalu memperkuat arus tersebut sebelum akhirnya mengirimkannya ke busi dalam bentuk tegangan tinggi.
5. Percikan Api di Busi
Energi tinggi yang sampai ke busi menciptakan percikan api kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
Ledakan kecil inilah yang menggerakkan piston, menghasilkan tenaga, dan membuat mesin motor hidup dengan sempurna.