Selain Balap, Veda Ega dan Ramadhipa Ternyata Sekolah di Eropa

Mohammad Nurul Hidayah - Selasa, 18 November 2025 | 12:00 WIB

Pembalap bukan cuma balapan saja di Eropa, banyak yang terjadi di belakang layar (Mohammad Nurul Hidayah - )

GridOto.com - Veda Ega Pratama dan Muhammad Kiandra Ramadhipa menjadi dua pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tahun ini berlaga di balap Eropa.

Veda balap di kejuaraan Red Bull Rookies dan JuniorGP, sedangkan Ramadhipa tampil di Red Bull Rookies dan European Talent Cup.

Namun tidak banyak yang tahu, di Eropa para pembalap muda ini tidak hanya tampil untuk balap saja, karena nyatanya, di luar agenda balap mereka masih tinggal di Eropa.

Anggono Iriawan, Manager Motorsport PT AHM mengungkapkan, hasil yang diraih pembalap muda binaan AHM sekarang merupakan buah dari perjalanan panjang.

Banyak yang terjadi di belakang layar dan jarang tersorot di media.

Baca Juga: Mantan Pembalap Dunia Ungkap Kelebihan Veda Ega Dibanding Pembalap Lain

“Di Eropa pembalap binaan AHM bukan cuma balap saja. Mereka juga sekolah. Karena bagaimanapun pendidikan itu penting, pembalap harus pintar,” ujar Anggono saat OTOMOTIF temui di Barcelona, Spanyol.

Veda dan Rama aktif sekolah di Spanyol, dan sekolahnya juga dijalankan secara offline yang artinya mereka berdua wajib datang ke sekolah.

“Kami datang ke sekolah setiap hari Selasa. Di sana belajar bahasa Spanyol dan pelajaran-pelajaran lainnya,” ungkap Veda.

Nurul/Gridoto
Anggono Iriawan, Manager Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM), banyak yang tidak orang tahu saat pembalap ada di Eropa

Menurut Anggono, pelajaran soal bahasa baik bahasa Spanyol maupun Inggris sangat penting untuk perkembangan para pembalap.

"Karena para pembalap harus berkomunikasi dengan baik dengan kru tim yang berasal dari Eropa. Mereka harus bisa mengkomunikasikan apa yang dirasakan pada motor, supaya tim bisa mempersiapkan motornya," ucap Anggono.

Baca Juga: Curhat Kiandra Ramadhipa Start Posisi 24 Bisa Finish Terdepan di ETC Catalunya

Selain sekolah, para pembalap juga disiapkan segala macam kebutuhannya selama di Eropa.

Seperti sarana untuk latihan, pelatih, penginapan juga segala kebutuhan makannya.

“Karena biar bagaimanapun kami bertanggung jawab atas anak ini dari orang tua mereka. Jadi segala kebutuhannya harus dipenuhi, termasuk pendidikan formalnya tadi,” tutup Anggono.

Jadi untuk menciptakan pembalap yang bisa menghasilkan prestasi membanggakan perjalanannya panjang dan tidak mudah.

Bukan cuma mengirimnya untuk balap, tetapi banyak yang dipersiapkan di belakang layar untuk menunjang kebutuhan dan peningkatan skill para pembalap saat di Eropa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mohammad Nurul Hidayah (@mnurul19)