Ada Honda Culture, HPM Tegaskan Tak Tinggalkan DNA Sporty Honda

Iday - Senin, 17 November 2025 | 08:37 WIB

Manajemen HPM dalam Honda Culture Vol.2 di Cibis Park Jaksel (15/11) (Iday - )

GridOto - "If Honda does not race, there is no Honda"

Honda dikenal dengan DNA Sport-nya.

Dalam sejarah perjalanannya, kalimat kutipan dari sang pendiri menjadi jiwa yang melekat kuat di produk maupun campaign Honda.

Spirit Honda mencuat hingga arena balap skala dunia yakni F1.

Keunggulan teknologi yang dipakai bahkan jadi bagian dari promosi.

Istilah PGM-Fi, VTEC, i-VTEC menjadi branding tersendiri kalau Honda punya teknologi yang unggul.

Konsumen merasa mendapat lebih dari sekadar mobil karena ada teknologi-teknologi tadi di dalamnya.

Apalagi tenaga mesin Honda umumnya lebih besar dari rival di kelasnya.

Handlingnya pun tajam sehingga dikenal lincah.

Di Indonesia, Honda jadi 'ikon racing'. Baik di trek lurus maupun sirkuit besar.

Sampai kode-kode mesin pun ikutan populer. Macam B series, B16 dan B18.

Singkatnya, Honda identik dengan sport.

Dok. Tabloid Otomotif
Honda Civic Estilo di showroom Honda pada 1992

Belakangan, PT Honda Prospect Motor (HPM) gencar membuat campaign Honda Culture.

Berupa car meet-up komunitas yang diklaim terbesar di Indonesia.

Sudah tahun kedua penyelenggaraan dan tahun ini sudah roadshow ke 10 kota di tanah air.

Honda Culture merangkul komunitas dan menunjukkan kalau brand dekat dengan masyarakat, merayakan budaya, kreativitas dan semangat kebersamaan setiap generasi.

Event ini menjadi penyegar bagi penggemar Honda, bahwa APM-nya peduli terhadap mereka.

Menariknya, istilah 'Culture' memunculkan asosiasi yang berbeda dari 'Sport''.

Walaupun sport, motorsport atau racing masih termasuk di dalam cakupan 'Culture' namun keduanya punya asosiasi berbeda.

Sport atau Racing kental dengan kekuatan, kecepatan, kompetisi dan kemenangan.

Sementara 'Culture' lekat dengan gaya hidup atau identitas kekinian. Apalagi istilah ini banyak diaktualisasikan dengan kegiatan kumpul-kumpul atau meet up.

Lantas, apakah Honda mulai meninggalkan soul sport-nya dan mengarahkannya ke gaya hidup?

Juga membuat sebuah milestone baru yang berbeda dari leluhurnya?

Iday-GridOto
Yusak Billy, Marketing Director PT Honda Prospect Motor

Ditanya hal ini, Yusak Billy, Marketing Director HPM spontan menampik.

"Begini, Honda tidak meninggalkan DNA sporty. Itu tetap menjadi karakter utama kami, terlihat dari karakter produk dan model-model yang hadir di sini," ungkap Billy.

Menurutnya, Honda Culture juga bukan hal baru, karena komunitas selalu menjadi bagian penting dari Honda.

"Sekarang kami angkat lebih luas sebagai bentuk apresiasi dan sejalan dengan semangat Start with Trust"

"Lewat Honda Culture ini, kami ingin memperkuat kedekatan dengan pengguna dan menunjukkan bahwa Honda bukan hanya soal performa, tetapi juga soal kedekatan dan kepercayaan dari komunitasnya," papar Billy.

Nah, bagaimana menurut Anda?