GridOto.com - Tiga remaja kakak beradik di wilayah Cileungsi, kabupaten Bogor, Jawa Barat dihajar massa.
Tubuhnya babak belur akibat teriakan dan aksinya menakut-nakuti pengemudi mobil lain.
Peristiwa yang terjadi 10 November 2025 ini berawal saat remaja yang berusia 15 tahun, 16 tahun, dan 17 tahun itu berboncengan dua motor.
Ketika itu, mereka mencoba memberhentikan sebuah mobil yang melintas.
Karena tak digubris, ketiga remaja tersebut melemparkan batu.
"Dia ngelempar mobil pakai batu terus kelapa. Mobilnya dipepet, disuruh berhenti," kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison saat dihubungi, (12/11/25) melansir Kompas.com.
Pengemudi mobil yang ketakutan terus tancap gas menyelamatkan diri.
Baca Juga: Geger Narasi Begal Truk Pakai Toyota Fortuner di Kota Bandung, Polisi Luruskan Kejadian Sebenarnya
Namun, ketiga remaja tersebut terus berteriak menakuti pengendara.
"Dia (pelaku) bilang tembak, tembak sambil bawa-bawa HT bilang aparat buat nakutin," ungkapnya.
Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara ketiga remaja itu dengan pengendara mobil. Hingga akhirnya, mobil tersebut berhenti setelah menabrak bagian belakang sebuah truk.
"Yang pengendara mobil itu keluar teriak mau dibegal," tambahnya.
Teriakan pengemudi mobil itu mengundang massa di sekitar lokasi. Alhasil, trio kakak beradik itu sempat dihakimi massa.
Polisi yang mendapat laporan kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi.
Mereka dibawa ke puskesmas dan diamankan Polsek Cileungsi.
Baca Juga: Di Luar Nalar, Pemilik Honda Scoopy Lolos dari Begal Justru Karena Hal Apes Ini
Berdasarkan pemeriksaan, otak perencanaan dari aksi ini adalah anak yang berusia 16 tahun. Adapun dua saudaranya tidak tahu-menahu terkait perencanaan percobaan begal ini.
"Motifnya coba-coba buat mendapatkan harta benda. Terus yang dia bilang tembak-tembak cuma buat nakutin, padahal cuma bawa HT," tuturnya.
Selanjutnya, ibu dari remaja itu dipanggil polisi.
Ibu pelaku dan pengendara mobil musyawarah dan telah sepakat untuk berdamai.
"Ya karena masih di bawah umur, diamankan 1x24 jam. Dari situ si ibunya kami panggil, akhirnya sama pengendara mobil ini mediasi sepakat mengganti kerugian kerusakan mobil," tuturnya.