Gridoto.com - Banyak anggapan yang menyebut mencuci motor dalam kondisi mesin masih panas tidak dianjurkan.
Pasalnya, hal itu bisa membuat komponen mesin cepat rusak. Benarkah demikian?
Menjawab hal itu, Andi Makhrizal Manap yang merupakan mekanik dari bengkel TJM Autoworks memberikan penjelasan.
Menurut Andi yang punya banyak pengalaman jadi mekanik tim balap nasional dan Asia, hal itu sebenarnya hanya sebatas anjuran.
"Sebenarnya tidak langsung rusak juga. Itu hanya anjuran untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ungkap Andi yang akrab disapa Ope.
Baca Juga: Dua Efek Samping Cuci Motor Bekas Pakai Sabun Colek, Waspada Gaes
Ope menuturkan ada penjelasan teknis kenapa mencuci motor langsung saat kondisi mesin panas sebaiknya dihindari.
"Karena kalau kondisi mesin masih panas langsung disiram pakai air, akan terjadi proses pendinginan secara mendadak," tambahnya.
Proses pendinginan mendadak ini yang bisa membuat terjadinya perubahan struktur pada material mesin yang terbuat dari metal.
Pada kondisi mesin panas sendiri, komponen mesin yang terbuat dari metal akan mengalami pemuaian.
Saat didinginkan drastis, logam yang memuai akan terjadi penyusutan yang tidak merata karena berlangsung sangat cepat.
Baca Juga: Cuci Motor Listrik Jangan Ngasal, Asal Semprot Bisa Bikin Korslet Komponen Ini
"Makanya, saat mesin motor mengalami perubahan suhu secara drastis, suka terdengar suara seperti ting ting. Itu dari proses penyusutan," katanya.
Untuk beberapa risiko yang muncul saat komponen berbahan metal atau logam didinginkan drastis antara lain munculnya retakan, melengkung, bahkan pecah.
Selain itu, mencuci motor saat kondisi mesin panas juga menurut Ope bisa memicu munculnya kerak.
"Kalau mesin masih panas terkena air dan sabun, biasanya malah berkerak juga kan. Selain itu bahaya juga kalau mesin panas terkena anggota tubuh," tutupnya.
Nah jadi itu tadi beberapa alasan mencuci motor dalam keadaan panas sebaiknya dihindari.