Ia menyebutkan bahwa pengalaman dan strategi adalah penentu.
“Ketika hujan turun, grip langsung hilang total. Karena itu, penyetelan kaki-kaki dan pemilihan ban menjadi faktor penting untuk meraih posisi pertama di kelas RC3,” jelas TB Adhi.
Sementara itu pereli Bintang Barlean sempat mengalami kendala mekanis pada mobil utamanya.
Namun, berkat bantuan pinjaman mobil cadangan (Subaru Impreza) dari rekan setimnya, ia berhasil kembali turun dan meraih posisi pertama di kelas M1.
“Berkat bantuan dari Andi Yusrizal yang meminjamkan mobilnya, saya bisa kembali turun dan akhirnya meraih posisi pertama di kelas M1,” kata Bintang Barlean.
Tak cuma itu, pasangan Emmanuelle Amandio dan H. Rizky Fauzi tampil luar biasa di kelas F3.
Mereka sempat tertinggal jauh, namun berhasil membalikkan keadaan di sesi terakhir.
“Pada SS3 kami sempat tertinggal 11 detik, namun berhasil membalikkan keadaan di SS4 dengan keunggulan 18 detik, yang akhirnya mengantarkan kami menjadi juara di kelas F3,” tutur Emmanuelle Amandio.
Sedangkan di kelas F1, pasangan Krishna Adiyasa dan Donny Wardono berhasil finis di posisi kedua dengan menjaga ritme balap yang konsisten dan tidak terlalu agresif.
Sementara itu, di kelas R2, Indie Fiancoko dan Agus Yuliono berhasil menjadi yang tercepat dengan fokus pada keamanan dan konsistensi pace di lintasan licin.
Keberhasilan Dewa United Motorsports menyapu bersih gelar ini menunjukkan kerja sama tim yang solid dan kemampuan pereli untuk beradaptasi di segala kondisi lintasan.