Jok Anak Bukan Solusi, Ini Saran Ahli Safety Jika Harus Motoran Berdua Sama Bocil

Dida Argadea - Senin, 10 November 2025 | 15:30 WIB

Ilustrasi jok tambahan khusus anak (Dida Argadea - )

GridOto.com - Di jalanan kita sering melihat orang tua membonceng anak di bagian depan motor, entah si anak berdiri di dek atau duduk di jok tambahan.

Hal ini mungkin terasa praktis dan menyenangkan bagi anak, tapi enggak kalau tindakan ini ternyata menyimpan bahaya besar?

Menurut standar keselamatan berkendara, membonceng anak di posisi depan ternyata salah dan sangat tidak dianjurkan.

Muhammad Ali Iqbal, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, dengan tegas menyatakan bahwa posisi anak harus berada di belakang.

"Apabila memboncengkan anak diharuskan berada di belakang, sangat tidak dianjurkan anak berada di posisi depan atau menggunakan kursi bantu agar anak dapat duduk di depan," buka Iqbal.

Iqbal pun menjelaskan, ada beberapa risiko serius yang mengintai jika anak diletakkan di depan.

Di antarnya anak akan langsung terkena terpaan angin selama perjalanan, yang bisa mengganggu kesehatan dan kenyamanan.

Selain itu yang lebih fatal dan harus diwaspadai adalah risiko terlempar saat rem mendadak.

Menurut dia, saat pengendara melakukan pengereman mendadak, fokus pengendara akan terpusat pada kemudi motor.

Baca Juga: Sigra Rontok Bumper Bikin Ibu dan Anak Terkaget-kaget, Sopir Ternyata Baru Begini

Akibatnya, anak berada pada posisi yang sangat berisiko untuk terlempar dari motor.

Demi keselamatan anak, Iqbal menyarankan posisi yang paling aman dan ideal.

Yakni dengan cara nak dibonceng di tengah, diapit di antara kedua orang tuanya.

Namun jika hanya ada satu orang tua, sebaiknya anak tetap berada di belakang dengan menggunakan sabuk pengaman khusus untuk penumpang motor.

Iqbal memaklumi bahwa orang tua seringkali ingin memenuhi permintaan sang anak yang ingin duduk di depan.

Dok. Astra Honda Motor
Ilustrasi bonceng anak yang aman

Namun harus disadari pula kalau tujuan menyenangkan anak bisa saja berseberangan dengan kaidah keselamatan.

Maka dari itu penting untuk orang tua lebih bijak dalam mempertimbangkan risiko yang mungkin mengintai si buah hati.

Terakhir, saat motoran bersama anak sebaiknya hindari gerakan-gerakan agresif dan berkendaralah dengan kalem.

"Jangan korbankan masa depan anak dengan berkendara yang tidak aman, apalagi memberikan fasilitas sepeda motor saat anak belum cukup umur. Tetaplah selalu cari aman dalam berkendara demi keselamatan kita semua," tutup Iqbal.