GridOto.com - Raja Keraton Surakarta, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII wafat, (2/11/25) pagi.
Rencananya, PB XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Mataram Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (5/11/25).
Oleh itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) guna mendukung kelancaran prosesi pengantaran jenazah Kanjeng Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII.
Nantinya jenazah akan diberangkatkan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo, sebelum dimakamkan di Imogiri, Yogyakarta.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Solo, Ari Wibowo mengatakan, penyiapan rekayasa lalu lintas dilakukan setelah pihaknya menerima permohonan resmi dari Keraton.
Ari juga menjelaskan rencana iring-iringan jenazahnya.
"Rutenya hampir mirip dengan Kirab 1 Suro," ujar Ari Wibowo, (3/11/25) melansir Kompas.com.
Baca Juga: GridOto Hybrid Challenge Geber ke Surakarta, Jajal Performa Empat Mobil
Iring-iringan akan berangkat dari pintu Magangan menuju arah selatan melintasi Alun-Alun Selatan, kemudian di simpang empat Gading belok kanan ke Jalan Veteran.
Selanjutnya, rombongan melintas ke simpang empat Gemblegan, lalu belok kanan ke Jalan Yos Sudarso.
Dari simpang empat Nonongan, arak-arakan akan berbelok kiri ke Jalan Slamet Riyadi dan diterapkan sistem contra flow hingga tiba di Loji Gandrung.
Setibanya di Loji Gandrung, peti jenazah akan dipindahkan dari kereta kencana ke ambulans untuk diberangkatkan menuju Imogiri melalui jalur nasional, bukan melalui jalan tol.
Dishub bersama Polresta Surakarta akan menerapkan sistem buka-tutup jalan secara situasional, menyesuaikan dengan pergerakan iring-iringan.
Jika jenazah sudah mendekati titik tertentu, jalan akan ditutup sementara. Kemudian, segera dibuka kembali begitu rombongan sudah lewat.
"Kami akan menutup ruas jalan secara bertahap bersama kepolisian, tergantung posisi iring-iringan. Jika kereta jenazah sudah mendekati titik tertentu, jalan akan ditutup sementara dan segera dibuka kembali setelah rombongan lewat. Sistemnya dinamis," jelasnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pernah ke Indonesia Pakai Mobil Dengan Pelat Nomor Langka
Pihaknya mengimbau masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir di sepanjang rute agar tetap tertib dan menjaga keselamatan.
"Kami mohon masyarakat memanfaatkan ruang yang ada, seperti di trotoar atau area pedestrian. Bila iring-iringan belum melintas, sebaiknya menepi terlebih dahulu. Saat rombongan mendekat, silakan memberi penghormatan, tetapi tetap perhatikan jarak aman," imbaunya.