GridOto.com - Eko Wardono, Kepala Desa Wonokerto, Trenggalek, Jawa Timur kelimpungan parah.
Karena Daihatsu Ayla warna merah miliknya berubah jadi bangkai ulah orang kebal hukum.
Insiden itu terjadi di Dusun Jirak, RT14/RW03, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sekitar pukul 22:00 WIB, (17/8/25).
Selain Ayla milik Kades Eko, Suzuki Smash Titan milik ketua RT setempat juga dirusak dan ikut terbakar.
Peristiwa bermula saat Eko Wardono bersama perangkat desa dan Ketua RT 14, Sutaji, mendatangi rumah pelaku berinisial ST.
Mereka datang setelah menerima laporan bahwa ST telah membacok kambing milik tetangganya.
Eko dan Sutaji menggunakan mobil pribadi dan motor untuk ke lokasi.
Baca Juga: Xpander Gosong Ulah Orang Kebal Hukum, Pemilik Nyaris Diserang Saat Subuh
Setibanya di lokasi, pelaku ST tiba-tiba mengadang mereka, mendorong Eko, dan mengayunkan sabit.
Eko yang menyadari bahaya tersebut berusaha melarikan diri dari mobilnya.
Namun, ST melampiaskan amarahnya dengan merusak mobil Eko menggunakan sabit dan kemudian membakarnya dengan daun kelapa kering.
"Pelaku melakukan perusakan dengan sabit dan kemudian membakar kendaraan menggunakan daun kelapa kering," jelas Kasi Humas Polres Trenggalek, melalui pesan singkat dikutip dari Kompas.com.
"Akibatnya, mobil korban terbakar habis dan sepeda motor di dekatnya juga rusak," ujar Katik.
Api yang membakar Daihatsu Ayla tersebut juga menjalar ke Smash Titan yang terparkir di dekatnya.
Petugas Polsek Suruh yang menerima laporan segera datang ke lokasi untuk mengamankan situasi.
Baca Juga: Toyota Agya Dibajak Orang Kebal Hukum, Gigit Tangan Kabur Lawan Arus Tusuk Suzuki Ertiga
Namun, pelaku ST berhasil melarikan diri ke arah hutan dan saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.
"Warga menyampaikan, pelaku pernah dirawat di rumah sakit karena gangguan kesehatan jiwa," beber Katik.
"Meski begitu, kami tetap melakukan langkah hukum sesuai prosedur,” kata Katik.
Di lokasi, petugas menemukan Daihatsu Ayla berwarna merah dalam kondisi hangus terbakar, hanya menyisakan rangka.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menyerahkan proses penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku dan mendalami motif di balik aksi tersebut. Meski pelaku diduga mengalami ODGJ, prosesnya tetap akan dilaksanakan sesuai ketentuan," tambah Katik.