GridOto.com- Beberapa pemilik mobil memilih memperbaiki kaca depan yang retak dengan cara menyuntikkan cairan agar retakan tersamarkan.
Namun, cara tersebut tidak disarankan karena kaca mobil yang retak atau baret sebaiknya langsung diganti, terutama jika kerusakannya cukup parah.
Rahmat Hidayat, Marketing Support di Fauzi Kaca Mobil Pekayon, Jakarta Timur, menegaskan bahwa perbaikan hanya sementara dan tidak menjamin keamanan.
“Retakan kecil bisa saja menyebar karena getaran jalan, perubahan suhu, atau benturan kecil lain,” jelasnya.
Baca juga: Waduh, Efek Karet Pelipit Kaca Mobil Rusak Enggak Langsung Diganti - Gridoto
Selain itu, kaca yang sudah retak juga akan kehilangan kekuatannya, sehingga lebih rentan pecah jika terkena tekanan.
Menurut Rahmat, visibilitas pengemudi juga bisa terganggu karena retakan akan memantulkan cahaya, apalagi saat malam hari.
“Kaca yang sudah baret atau retak lebih baik diganti, supaya risiko pecah di jalan bisa dihindari,” tambahnya.
Bahaya lain yang harus diperhatikan adalah saat terjadi kecelakaan, kaca retak akan lebih mudah hancur dan melukai penumpang.
Baca juga: Inilah Jenis Cairan Yang Harus Dihindari Saat Merawat Kaca Mobil Bekas - Gridoto
Itulah sebabnya, penggantian kaca mobil yang rusak dinilai lebih aman ketimbang sekadar melakukan perbaikan sementara.
Mengabaikan retakan bisa berdampak pada kenyamanan dan keselamatan, terutama saat mobil digunakan untuk perjalanan jauh.
Dengan mengganti kaca baru, keamanan, kekuatan, dan visibilitas pengemudi tetap terjaga dalam kondisi optimal.