Anti Rugi, Perawatan Model Begini Bikin Harga Jual Mobil Bekas Tetap Tinggi

Ferdian - Senin, 21 Juli 2025 | 19:30 WIB

ilustrasi mobil bekas (Ferdian - )

GridOto.com - Harga mobil bekas bisa tetap stabil bahkan naik sesuai dengan kondisi unit.

Semakin prima mobil tentu akan semakin tinggi harga jualnya.

Untuk itu perlu yang namanya menjaga kondisi mobil supaya harga jual tidak amblas.

Salah satunya yakni terkait kesehatan mesin.

"Memang saat ini harga mobil bekas lagi naik, penyebabnya karena permintaan mobil bekas memang lagi tinggi, dan kita (dealer) juga kesulitan belanja karena stok lagi susah," ungkap Pargito, owner showroom Auto 6 Mobil di Jatinegara, Jakarta Timur.

Dengan perawatan secara rutin, kondisi mesin mobil bekas bisa tetap terjaga baik untuk menghasilkan performa optimal.

Untuk itu cara-cara yang dijabarkan oleh Syaifur Rohman, Service Advisor bengkel resmi Honda Permata Hijau, Jakarta Selatan bisa menjaga kondisi mesin mobil bekas tetap prima.

Baca Juga: Mur Roda Mobil Bekas Susah Dibuka, Begini Trik Mudah Membukanya

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ilustrasi filter udara mobil

Selain dari oli mesin yang diganti secara berkala, paling dasar bisa diperhatikan juga bagian busi, filter udara, dan penggunaan bahan bakar.

"Tiga komponen tersebut bisa menjaga performa mesin tetap terjaga dengan bersihnya ruang bakar," sebut Syaifur.

Dari busi, pada bagian elektroda yang bisa mengalami keausan dan juga tertutup deposit selama penggunaan.

Keausan dan kotornya elektroda busi mengurangi kemampuan nyala api.

"Untuk membakar kompresi bahan bakar dan udara kurang panas, energi ledakan yang dihasilkan tidak bisa sempurna," terang Syaifur.

Baca Juga: Balai Lelang IBID Ungkap Showroom Mobil Bekas Masih Ragu Jual Mobil Listrik

Filter udara yang mendukung pasokan udara di ruang bakar, jika sudah kotor maka ada penyumbatan udara yang terisap.

Kekurangan udara membuat ruang bakar mesin cenderung kebanyakan bahan bakar.

"Untuk itulah filter udara perlu diganti secara berkala atau hasil pembakaran lebih kotor dan boros bahan bakar," ujar Syaifur dikutip Otoseken.id.

Ini juga didukung dengan penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan kompresi mesin.

"Bahan bakar tidak sesuai kompresi, mesin bisa mengalami detonasi dan pembentukan deposit lebih banyak sehingga performa mesin turun," imbuh Syaifur.