GridOto.com - Situasi geopolitik di sejumlah kawasan dunia menjadi perhatian pelaku industri otomotif nasional, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM).
Philardi Ogi, Head of Public Relation TAM mengatakan, bahwa kondisi geopolitik saat ini memang belum memberikan pengaruh langsung terhadap bisnis dan rantai pasok produksi kendaraan Toyota di Indonesia.
“Secara langsung mungkin tidak, tetapi secara tidak langsung kondisi ini menambah uncertainty (ketidakpastian) yang sangat mungkin menginisiasi langkah wait and see di masyarakat,” ujar Ogi kepada GridOto.com, Selasa (1/7/2025).
Untuk mendukung stabilitas pasokan, Toyota mengandalkan produksi lokal.
Saat ini, lebih dari 90 persen kendaraan Toyota yang dijual di pasar domestik diproduksi secara lokal dengan sebagian besar komponen bersumber dari rantai pasok dalam negeri.
Dengan demikian, potensi gangguan pasokan akibat konflik di luar negeri dapat diminimalkan.
Namun, Toyota tetap melakukan koordinasi erat dengan pihak prinsipal, terutama untuk model Completely Built Up (CBU) yang masih diimpor.
Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara permintaan dan pasokan tetap terjaga sesuai kondisi pasar.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 tercatat 328.852 unit.
Baca Juga: Toyota Sedang Siapkan Hot Hatch Baru, Nama GR Starlet Kesebut
Angka itu turun 9,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Toyota sebagai pemimpin pasar membukukan penjualan retail sebanyak 107.069 unit, turun sekitar 8,19 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada 2024.
Di tengah dinamika global dan kecenderungan masyarakat untuk menahan keputusan membeli kendaraan, Toyota tetap optimistis menjaga pasar dengan memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan strategi penjualan ke depan.
"Kami terus berkoordinasi ketat dengan prinsipal terutama untuk model-model CBU yang berpotensi terdampak ke depannya. Agar bisa menyesuaikan demand supply dengan kondisi terkini," pungkas Ogi.