Cuaca Panas Jadi Tantangan, Begini Persiapan Jaguar TCS Racing Jelang Jakarta E-Prix 2025

Wisnu Andebar - Jumat, 20 Juni 2025 | 21:02 WIB

Mark Godden, Race Operations Executive Jaguar TCS Racing (Wisnu Andebar - )

Sebagai bagian dari ajang balap yang mengusung konsep keberlanjutan, tim Formula E, termasuk Jaguar hanya diperbolehkan membawa tujuh boks besar berisi mobil dan seluruh perlengkapan teknis.

Semua perlengkapan ini dikirim dari satu kota balap ke kota berikutnya menggunakan dua pesawat kargo logistik yang dikoordinasikan oleh DHL.

Wisnu/GridOto.com
Paddock Jaguar TCS Racing jelang Jakarta E-Prix, para kru sibuk persiapkan mobil balap mereka

“Kami tidak seperti Formula 1 yang bisa kirim balik barang ke markas. Setelah pengujian awal di Oktober, semua perlengkapan langsung masuk ke logistik balap dan baru pulang setelah musim selesai,” jelas Mark.

Cuaca panas Jakarta menjadi salah satu fokus utama dalam strategi balap Jaguar TCS Racing.

Suhu tinggi bisa berdampak langsung pada performa baterai dan powertrain, yang berisiko mengalami derate, yakni penurunan daya akibat panas berlebih.

Untuk itu, tim mengandalkan engineer khusus untuk memantau sistem pendinginan.

Para pembalap pun dibekali panel informasi suhu di dasbor agar bisa berkomunikasi dengan kru teknis secara efisien selama balapan.

“Kami tidak punya live telemetry. Jadi pembalap harus kasih kode agar kami bisa bantu strategi pendinginan. Hal ini sangat krusial di Jakarta,” kata Mark.

Berbeda dari ajang balap lain yang banyak mengembangkan aerodinamika ekstrem, fokus riset Jaguar TCS Racing lebih ke arah teknologi yang bisa langsung diterapkan di mobil produksi.

“Kami lebih memilih mengembangkan motor, inverter, gearbox, dan perangkat lunak, karena itu semua bisa langsung masuk ke mobil Jaguar masa depan,” ucap Mark.

Dengan efisiensi powertrain yang sudah menembus lebih dari 90 persen, mobil Formula E digadang-gadang sebagai kendaraan balap paling efisien saat ini.

Baik Mitch Evans maupun Nick Cassidy sudah pernah menjajal kerasnya sirkuit JIEC di musim sebelumnya.

Keduanya datang ke Jakarta dengan modal pengalaman dan dukungan teknologi terkini dari Jaguar.

“Jakarta selalu jadi tantangan tersendiri karena cuaca dan kondisi trek yang bisa berubah tiba-tiba. Tapi justru itu yang bikin balapan di sini spesial,” tutup Mark.