Ia menyebutkan salah satu jip wisata yang dikemudikan rekannya mengalami kerusakan ban akibat tertancap ranjau paku.
"Satu unit jip wisata jadi korban, bannya bocor kena ranjau paku. Belasan ranjau paku ditemukan, hampir 20 biji. Wisatawan dan pelaku wisata cemas dan kecewa atas kejadian ini," ujar Umam menukil Kompas.com.
Umam menyayangkan penemuan ranjau paku tersebut dan mengkhawatirkan dampaknya terhadap citra wisata Gunung Bromo.
Ia berharap pihak berwenang, khususnya kepolisian, segera mengusut tuntas peristiwa ini.
"Ini merugikan dan kami khawatir di tempat lain juga ada ranjau paku yang tersebar," tambahnya.
Menurutnya, jika jip yang terkena ranjau paku masih memiliki ban serep, maka kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat.
Baca Juga: Pemerintah Desa Kelimpungan Atasi Motor Matik ke Bromo, Minta Hal Ini Diperketat
Sebaliknya, untuk kendaraan bermotor atau motor, kondisi lebih sulit karena tukang tambal ban yang jauh dari lokasi.
Video penemuan ranjau paku yang tersebar di media sosial menunjukkan paku karat berukuran sekitar 10 cm tertancap di sebuah kotak kayu kecil warna cokelat muda di area lautan pasir.
Video tentang keberadaan ranjau paku di lokasi kejadian pun dibenarkan oleh Umam.
Hendra Wisantara, Ketua Tim Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat TNBTS, menyatakan, pihaknya saat ini masih menggali informasi terkait kebenaran video tersebut.
"Sementara kami belum bisa memberikan pernyataan resmi. Petugas TNBTS dan Polsek Sukapura sudah melakukan pemeriksaan di lokasi dan membawa barang bukti ke Polsek Sukapura," katanya.