Ternyata saat dianalisa oleh pihak kepolisian, rem truk penyebab kecelakaan itu tidak berfungsi alias rem blong.
Alhasil sopir truk yang berasal dari Ciawi menuju ke Jakarta itu pun tak bisa mengendalikan kendaraannya.
“Sehingga (truk) menabrak guardrill,kemudian guardrill tersebut terhempas mengenai Kendaraan lainnya. Namun kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan materil dan infrastruktur Jasamarga juga mengalami kerusakan,” ungkap AKP Santi Marintan menyitat TribunnewsBogor.
Beruntung, kecelakaan tersebut tidak memakan korban jika.
Kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 bak mengingatkan publik pada insiden serupa beberapa bulan lalu.
Ya, pada 4 Februari 2025 lalu, kecelakaan tragis terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 arah Ciawi Bogor sekira pukul 23.30 Wib.
Baca Juga: Gerbang Tol Ciawi Ringsek, Polisi Pakai Jurus TAA Ungkap Penyebab Truk Galon Nyelonong
Akibat mengalami rem blong, truk pengangkut air mineral itu pun menabrak banyak kendaraan.
Imbasnya adalah ada delapan orang yang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Atas insiden memilukan itu, Polresta Bogor Kota pun menetapkan sopir truk pengangkut air mineral itu yakni Bendi Wijaya sebagai tersangka.
Dalam konferensi pers 11 hari setelah kecelakaan, Bendi mengurai permintaan maafnya ke keluarga korban.
“Saya minta maaf kepada semua keluarga korban atas kelalaian yang saya lakukan,” ujar Bendi Wijaya di Mako Polresta Bogor Kota, Sabtu (15/2/2025).
Terkait dengan penyebab kecelakaan, Bendi mengaku bahwa ia sempat melajukan truknya dengan kecepatan tinggi yakni 100 kilometer per jam.
Sedangkan kala itu rem truknya tidak berfungsi.
"(Saat kecelakaan) Gak berfungsi remnya dari atas. Persneling pun posisinya sudah gak bisa. Posisi anginnya habis,” kata Bendi.