Odometer juga menjadi bagian yang tidak luput dilakukan pengecekan.
“Speedometer bisa di-reset, jadi kami bisa bantu pastikan apakah kilometer yang tertera tidak dimanipulasi,” ungkap Dicky.
Di sisi lain, keaslian dokumen kendaraan juga jadi fokus utama.
Kelengkapan seperti BPKB dan STNK harus dicek langsung oleh pembeli, termasuk keasliannya.
BPKB asli memiliki ciri khusus seperti tekstur sampul tertentu, benang merah yang menyala di bawah sinar UV, hingga hologram yang bukan tempelan.
STNK pun demikian, bisa dicek dari warna cetakan dan keberadaan barcode.
“Kalau ragu, jangan segan minta dicek keabsahan surat-suratnya. Kami juga bantu validasi penjual dan rekening pembayarannya,” tambah Dicky.
Hal ini untuk menghindari modus penipuan segitiga, yang marak terjadi dalam jual beli kendaraan bekas.
Menariknya, jasa ini juga menyediakan pendampingan dari proses pencarian motor sampai transaksi selesai.
Bahkan, unit motor yang sudah dibeli bisa langsung dikirim ke rumah pembeli.
“Biasanya mahasiswi atau anak muda banyak pakai jasa kami untuk dicarikan motor bekas sampai proses transaksi dan pengiriman," jelasnya.
Untuk urusan tarif, biaya jasa inspeksi motor bekas dari Inspector Motor dibanderol mulai Rp 175 ribu, tergantung jenis motor dan jaraknya.
Misalnya, motor bebek seperti Honda Supra X, Honda Kharisma, hingga Honda Astrea dikenakan tarif mulai Rp 175 ribu.
Sementara untuk motor matik di bawah 200 cc seperti Yamaha NMAX, Honda Vario 125 FI, hingga Honda BeAT, tarif inspeksi mulai Rp 195 ribu.
Jadi, sebelum membeli motor bekas, pastikan kondisi unit benar-benar dicek secara menyeluruh agar tidak menyesal di kemudian hari.
Kalau berminat pakai jasa dari Inspector Motor, bisa hubungi Dicky di nomor 0877-7446-4866.