Menurut Agnes, animo balap di kota berjuluk Venetie van Java itu selalu tinggi, sementara karakter Sirkuit Lapangan Garnisun yang strategis dan menantang menjadi nilai tambah tersendiri.
Abed Nego Antoro dari Genta Auto & Sport selaku promotor menambahkan, tahun ini ada empat kelas yang dipertandingkan, yakni FFA Open, Campuran Open, Campuran Non-Seeded, dan tambahan FFA Master.
Regulasi masih sama seperti tahun sebelumnya, perhitungan poin berdasarkan konversi catatan waktu tercepat.
“Tahun ini ada perubahan layout dan obstacle di Sirkuit Garnisun. Lintasan sepanjang lebih dari 800 meter ini dipenuhi obstacle ekstrem seperti double car jump, giant table top, titian kobra, hingga bigfoot jump,” jelas Abed.
Sirkuit dengan kombinasi tanah dan pasir ini juga menuntut strategi teknis matang dari para rider.
Mulai dari settingan motor, pemilihan ban, hingga penguasaan obstacle, semuanya bisa jadi penentu kemenangan.
Sejumlah nama besar sudah mengonfirmasi keikutsertaan mereka untuk putaran Semarang, termasuk Lantian Juan, M. Zidane, Ananda Rigi, dan M. Excel.
Rider muda M. Excel yang akan turun di kelas FFA Open dan Campuran Open mengaku siap tempur.
“Persaingan tahun ini pasti berat. Tapi saya sudah siap secara fisik dan mental. Targetnya tentu meraih hasil lebih baik dari tahun lalu, semoga bisa jadi juara seri atau bahkan juara umum,” beber M. Excel.
Selain balapan, TGD 2025 juga menghadirkan konsep sportainment yang menarik.
Mulai dari live music performance, pesta kembang api, atraksi BMX Freestyle, hingga games Handlebar Race untuk pengunjung.