"Jadi dalam satu modul baterai yang dipakai di Hyundai Kona Electric ini terdiri dari delapan sel baterai buatan PT HLI yang ditumpuk menjadi satu secara paralel," terang Arif Radjagukguk, Assistant Manager Produksi PT HEI.
Modul-modul baterai atau BSA kemudian digabungkan menjadi satu unit baterai utuh (BMA) yang akan dipasang di mobil di lini perakitan sistem baterai.
Baca Juga: Alasan Hyundai Kona Electric Jadi Best High EV di GridOto Award 2024
"Dalam satu unit baterai Hyundai Kona Electric ada 27 modul baterai yang kalau ditotal dengan casing dan material-material pendukung beratnya mencapai 410 kg," lanjut Arif.
Baterai-baterai yang sudah jadi ini kemudian dikirim ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang lokasinya tidak jauh dari PT HEI.
Di fasilitas ini baterai akan dipasangkan ke rangka Hyundai Kona Electric menggunakan robot.
Sayangnya, pas GridOto.com datang tidak bisa melihat proses pemasangan baterai tersebut karena pada hari itu tidak ada jadwal perakitan Hyundai Kona Electric.
Baca Juga: Tiga Fitur Hyundai Kona Electric Bikin Pengemudi Tenang, Apa Tuh?
Jadi yang dilakukan Hyundai di Indonesia ini bukan cuma jual mobil listrik secara CBU atau SKD yang dirakit di fasilitas sewaan ya gaes.
Pabrikan mobil asal Korea Selatan ini membangun sebuah ekosistem produksi mobil listrik yang lengkap di Indonesia.
Mulai dari pembuatan sel baterai, perakitan sistem baterai sampai pemasangan ke mobil semua dilakukan di dalam negeri.