Bingung Juga, Kebangkitan Fabio Quartararo Bisa Bikin Proyek Baru Yamaha Gagal

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 1 Mei 2025 | 10:00 WIB

Fabio Quartararo bawa asa kebangkitan Yamaha dengan podium di MotoGP Spanyol 2025 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Fabio Quartararo dan Yamaha menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan penampilan di MotoGP Spanyol 2025.

Selain performa konsisten saat sesi latihan, Fabio Quartararo berhasil mengamankan pole position dan meraih podium dua di balapan MotoGP Spanyol 2025.

El Diablo tidak menampik bahwa motor Yamaha YZR-M1 sudah mengalami peningkatan performa dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Bahkan sehari setelah balapan yakni pada tes MotoGP Jerez, Yamaha memberikan mesin baru yang juga memuaskan kedua pembalapnya.

Di atas kertas mesin ini memiliki tenaga lebih besar sehingga mempengaruhi akselerasi dan top speed, meski belum dapat dicoba sampai maksimal di Jerez.

"Mesin baru ini bekerja dengan sangat bagus. Sulit menilainya karena sebenarnya lurusan Jerez sangat pendek," kata Quartararo, dilansir GridOto.com dari Speedweek.

"Tapi bagian pentingnya mesin baru ini menawarkan kelincahan yang sama dengan model sebelumnya. Dan itulah yang kami raih," jelasnya.

Kebangkitan Quartararo ditambah dengan hadirnya mesin inline baru ini, sebenarnya bisa dikatakan telah menjadi pisau bermata dua buat pabrikan berlogo garpu tala ini.

Baca Juga: Crash di MotoGP Spanyol 2025, Marc Marquez Malah Sindir Fans Valentino Rossi

Itu karena kebangkitan Quartararo dengan M1 bermesin inline 4-nya, bisa menutup proyek mesin V4 Yamaha yang sudah mulai dikerjakan selama setahun terakhir.

Karena sebagaimana diketahui, para pembalap dan kru Yamaha memastikan mesin V4 hanya akan dipakai jika memang memiliki potensi lebih baik dari inline 4.

Jika justru mesin yang sekarang bisa untuk dipakai menjadi kompetitif, maka mesin V4 ini tak lagi dibutuhkan.

Yang pasti Yamaha harus benar-benar menimbang apakah mesin V4 ini lebih potensial, atau lebih baik bertahan dengan konsep lama inline 4 yang tampaknya sedang bangkit.

"Bukan rahasia kami coba motor V4 di trek dan masih di fase awal. Ini adalah perbandingan dan tantangan internal. Bukan soal membawa V4 secepat mungkin, tapi soal menggunakan motor terkencang, entah inline atau V4," kata Max Bartolini, Direktur Teknis Yamaha.

"Masih terlalu awal dan kami tak terburu-buru, tapi jika kami melihat M1 dengan mesin V4 lebih kompetitif, maka barulah para pembalap akan menggunakannya," jelasnya.