GridOto.com - Satu keluarga di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, lolos dari maut setelah Honda CR-V yang ditumpanginya terseret ular besi atau kereta api pada Minggu (23/3/2025) malam.
Kondisi SUV tersebut ringsek parah setelah tertabrak kereta api Kertajaya Surabaya-Jakarta di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Kruwul, Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.
Menurut saksi mata, Edy Samporno (44), Honda CR-V bernomor polisi N 1255 YZ ini awalnya melaju dari Jalan Nasional arah utara ke selatan menuju ke Dusun Karangtapen.
"Nah, saat melintas di perlintasan rel KA tanpa palang pintu itu, mobil korban berhenti di tengah-tengah rel KA karena mesin mati," ujar Edy, dikutip dari TribunJatim.com.
Upaya kembali menghidupkan mesin tidak berhasil, beruntung empat penumpang dalam mobil termasuk sopir tidak panik, diantara mereka melihat ada sorot lampu KA yang cukup terang dari arah timur.
Dugaan diantara penumpang tersebut tidak salah, ternyata itu adalah sorot lampu kereta api yang sedang melaju dari arah Surabaya.
Spontan, mereka semua bergegas keluar dari dalam Honda CR-V dan meninggalkan mobilnya yang teronggol di atas rel.
Para penumpan yang terdiri dari Kemal Farouq Mauludo (38) seorang dosen warga Jalan Sunan Kalijogo Lamongan, Selvi R (36) istri, dan kedua anaknya, Aspam Kahfi (10) serta Maher R (2) berhasil menyelamatkan diri dan menjauh dari badan rel KA.
Tak berapa lama dari arah timur, meluncur rangkaian kereta api penumpang Kerta Kaya jurusan Surabaya-Jakarta no lambung 7017A yang dimasinisi Rio, menabrak mobil tersebut.
Baca Juga: CR-V Ngebut di Tol Caruban-Nganjuk, Ternyata Petaka Menunggu di Depan
KA Kertajaya melaju dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan Honda CR-V terseret sejauh 15 meter dan terlepas ke utara rel hingga masuk ke parit yang rimbun semak belukar.
Saksi lainnya, M Anshori (23) dan Ilam (24) memastikan di perlintasan itu lampu PJU mati dan mati sirine sinyal juga mati.
Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Turi, dan Kapolsek Turi, AKP Suroto didampingi Kanit Reskrim Aiptu Bambang S, dan anggota Aiptu Moh Muhtadi, Aipda Imam Fad, Aiptu Irwan Arifin dan Brigadi Rendi.