GridOto.com - Pecco Bagnaia meraih hasil minor dari dua balapan awal MotoGP 2025, yang membuatnya tertinggal 31 poin dari Marc Marquez di klasemen.
Penyebab Pecco Bagnaia kurang kompetitif adalah beberapa masalah dengan motor baru Ducati Desmosedici GP25.
Misalnya di area kontrol ban belakang, yang membuat feeling Bagnaia di atas motor menjadi jauh berbeda dari sebelumnya.
Usai balapan di Argentina Pecco Bagnaia pun langsung berencana kembali ke motor lamanya, Desmosedici GP24.
"Untuk balapan berikutnya, aku mungkin akan kembali total ke spek motor tahun lalu," ungkap Bagnaia.
"Karena saat ini, feeling-ku agak aneh. Kami butuh solusi untuk masalah ini," jelasnya dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
Perkataan Bagnaia ini membuat sebagian penggemar bingung, yakni soal bisa atau tidaknya dia kembali ke motor lamanya.
Karena dalam aturan, pembalap dari pabrikan non-konsesi seperti Ducati tidak diperbolehkan berganti versi motor saat musim berlangsung, baik dari Desmosedici GP25 ke GP24 atau sebaliknya.
Baca Juga: Rekor Mau Dikejar Marc Marquez, Kubu Valentino Rossi Mulai Panik
Ditambah lagi mesin sudah dihomologasi untuk dua musim sampai 2026, sehingga pembalap pabrikan non-konsesi tidak akan bisa berganti mesin sampai akhir tahun depan.
Namun tenang saja, Bagnaia tidak akan melanggar aturan apapun jika ia berganti ke Desmosedici GP25 ke Desmosedici GP24 mulai MotoGP Amerika 2025 akhir pekan depan.
Kebetulan GP25 yang dipakai Bagnaia dan Marc Marquez pada dua seri awal MotoGP 2025, menggunakan mesin GP24 yang sudah dipakai tahun lalu.
Mesin itu sudah dihomologasi oleh FIM sehingga juga masih akan dipakainya sampai MotoGP 2026 mendatang.
Bagnaia juga tidak akan melanggar aturan lain soal homologasi fairing, yang hanya diperbolehkan sekali ganti untuk satu musim kompetisi.
Itu karena sejak awal MotoGP 2025, dia juga menolak fairing baru dan memilih menggunakan fairing lamanya untuk MotoGP 2025.
Jadi yang mau dikembalikan Bagnaia adalah part-part yang bebas dari homologasi, seperti sasis, swing arm, elektronik dan beberapa part penting lain.
"Aku tidak begitu jauh dari dua teratas, karena setiap lap aku hanya kalah 0,1 detik atau 0,15 detik, pada bagian awal balapan," kata Bagnaia.
"Tapi posisi keempat atau ketiga bukan posisiku, kami harus fokus, memikirkan kecepatanku sekarang yang sebenarnya bukan kecepatanku yang sebenarnya. Kami tahu bisa secepat apa, kami harus bekerja menyelesaikan masalah kami," jelasnya.