Saat memasuki wilayah Ponorogo sekitar pukul 01:30 WIB, mereka memutuskan mengambil jalur pintas dengan mengikuti Google Maps.
Namun, aplikasi justru mengarahkan mereka ke jalur desa yang bukan jalan utama, tepatnya ke Desa Temon, Kecamatan Sawoo.
"Jadi dari Pasar Sawoo Ponorogo itu mereka belok kiri, bukan lewat jalan raya. Mereka ikuti terus, tetapi sekitar pukul 01:45 WIB mobil mentok di depan aliran sungai," jelas Bambang.
Saat menyadaritersesat, Yusuf dan kawan-kawannya sudah berada di lokasi yang jauh dari pemukiman.
Kondisi sekitar sangat sepi dan tidak memungkinkan mereka untuk memutar balik kendaraan.
Baca Juga: Rawan Menyesatkan, Begini Cara Meningkatkan Akurasi Penunjuk Jalan Google Maps
"Akhirnya mereka telepon kami, dapat kontak juga dari Google. Saat menelepon, setengahnya memang panik. Total ada empat orang di dalam L300 itu," tambah Bambang.
Laporan tersebut diterima Damkar Ponorogo sekitar pukul 01:52 WIB.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas Damkar, Satpol PP, Koramil, dan Polsek setempat segera bergerak ke lokasi pada pukul 01:55 WIB.
"Baru tiba di lokasi pukul 02:45 WIB. Ya karena mencari lokasi mereka itu tidak mudah. Akhirnya mobil berhasil ditarik dan diarahkan kembali ke jalan raya," tutur Bambang.
Menurut Bambang, meski L300 pikap itu dalam kondisi baik, para penumpangnya mengalami syok karena terjebak di lokasi terpencil di tengah malam.
Mereka sempat mencoba mencari jalan keluar sendiri, namun tidak berhasil.
"Memang Damkar saat ini tidak hanya menangani kebakaran, tetapi juga bertugas dalam tindakan keselamatan dan kemanusiaan lainnya," tandasnya.