Pantesan Ditolak Pembalapnya, Ini Kelemahan Mesin Baru Ducati

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 11 Maret 2025 | 20:00 WIB

Ini kelemahan sehingga mesin baru Ducati ditolak para pembalapnya (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Bukan tanpa alasan mesin baru yang dibuat untuk Ducati Desmosedici GP25 ditolak para pembalap, sehingga mempertahankan mesin lama Desmosedici GP24 untuk MotoGP 2025.

Sebelumnya hanya dijelaskan bahwa mesin baru ini tidak sebagus mesin lamanya, sehingga Marc Marquez dan Pecco Bagnaia lebih memilih menggunakan mesin lama Ducati.

Namun baru-baru ini mantan pembalap MotoGP yang sekarang menjadi pandit MotoGP di TNT Sports, Sylvain Guintoli, mengungkap alasan lebih detail soal penolakan terhadap mesin baru tersebut.

Dari sumber yang didapatkannya, Guintoli mengatakan bahwa mesin baru memang memiliki keunggulan dalam akselerasi serta kehalusan dalam bermanuver.

Namun mesin baru itu memiliki DNA berbeda dengan mesin lama GP24, sehingga memiliki karakter yang benar-benar berlainan.

Jadi meski memiliki keunggulan, ada masalah lain karena perbedaan spesifikasi fly wheel dan crankcase di mesin baru tersebut.

"Motor lama begitu baik sehingga mereka tidak berhasil meningkatkannya. Mesin yang diuji di Sepang telah dipasang, tetapi aku tahu bahwa itu kurang disukai oleh para pembalap," kata Guintoli, dilansir dari GPOne.com.

Perbedaan DNA itu membuat motor jauh lebih sulit melakukan hardbraking dibanding versi mesin sebelumnya.

Baca Juga: Enggak Pakai Ban WorldSBK Kayak Moto2, Begini Ban MotoGP di Era Pirelli

"Meskipun ada peningkatan dalam akselerasi, ada dua langkah mundur dalam pengereman. Masalah ini biasanya terjadi ketika inersia flywheel diubah," sambungnya.

"Dengan bobot lebih besar, saat membuka gas motor menjadi lebih halus dan lancar, tetapi saat pengereman menjadi sulit untuk berhenti," jelasnya.

Guintoli tentu paham betul dengan hal tersebut, mengingat ia juga pernah menjadi pembalap tes Suzuki cukup lama.

Sebenarnya Ducati tidak menyerah begitu saja selama tes pramusim, mereka mencoba mengubah semua hal agar mesin baru bisa lebih baik.

Akan tetapi kekurangannya terlalu besar dan mereka juga dikejar waktu untuk segera melakukan homologasi mesinnya untuk dua musim ke depan.

"Mereka telah mencoba dan mencoba lagi dengan mengubah setting mesinnya, tetapi ketika DNA mesin seperti itu maka sulit untuk diubah," lanjutnya.

"Itulah sebabnya mereka memilih untuk tidak mengambil risiko dan menggunakan spesifikasi lama dalam balapan. Dari segi pertunjukan, ini luar biasa karena memungkinkan lebih banyak pembalap Ducati beraksi dengan material setara," tegas Guintoli.