Segini Biaya Detailing Kolong Mobil Buat Yang Habis Terendam Banjir

Radityo Herdianto - Kamis, 6 Maret 2025 | 11:00 WIB

Setelah mobil terendam banjir paling kotor salah satunya di area kolong mobil sehingga perlu detailing kolong mobil. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Genangan banjir di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya memberikan dampak mobil terendam banjir.

Setelah mobil terendam banjir paling kotor salah satunya di area kolong mobil.

Kolong mobil setelah terendam banjir yang kotor harus dibersihkan.

Salah satunya dengan cara undercarriage detailing alias detailing kolong mobil.

"Detailing kolong mobil diperlukan untuk membersihkan area kolong dan sela-sela sasis beserta kaki-kaki agar bersih sepenuhnya," ujar Tommy, pemilik workshop DressUp Auto Detailer, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Aplikasi Engine Degreaser dalam Undercarriage Detailing

Baca Juga: Mobil Rusak Akibat Banjir Bisa Diklaim Asuransi, Begini Syaratnya

Pengerjaan meliputi lifting mobil, melepas keempat roda, lepas ban serep model kolong, hingga pembersihan keseluruhan kaki-kaki.

Khususnya di area sasis dan kaki-kaki harus dibersihkan dari sisa lumpur dan kotoran bekas banjir.

"Sokbreker, mounting, atau bushing itu bisa getas dan bocor kalau ada kotoran lumpur karena kerak," jelas Tommy.

Dalam proses pengerjaan, cairan yang digunakan adalah engine degreaser dibantu dengan sampo penetran khusus.

Sebab kotoran lumpur yang berkerak sulit dihilangkan jika hanya dengan sabun biasa.

Di DressUp Auto Detailer, biaya pengerjaan untuk mobil kompak hingga medium MPV dan SUV 5-seater dibanderol Rp 1,5 juta.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Kolong mobil perlu dibersihkan dari kotoran untuk mencegah karat pada sasis dan kaki-kaki.

Baca Juga: Mobil Terendam Banjir, Kerusakan Ini Bisa Terjadi Pada Transmisi Matik

Kemudian ukuran mobil yang lebih besar seperti SUV 7-seater Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta.

Khusus mobil dengan sistem air suspension biayanya di atas Rp 2 jutaan.

"Mobil air suspension lebih sensitif di area balon, elektrikal komputer, dan jalur kabelnya, jadi risiko untuk proses pembersihannya lebih tinggi," terang Tommy.