Gara-gara Tangki Khusus, Pecco Bagnaia Gagal Menang Sprint MotoGP Thailand 2025

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 2 Maret 2025 | 10:15 WIB

Pecco Bagnaia ungkap masalah tangki kembali menghalanginya tampil kencang di sprint MotoGP Thailand 2025 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.comPecco Bagnaia mengungkap penyebab performanya kembali kurang menggigit pada sprint MotoGP Thailand 2025.

Penyebabnya ternyata adalah alasan teknis, di mana Pecco Bagnaia mengaku masalah tangki motor MotoGP menghalanginya menyaingi duo Marquez di sprint MotoGP Thailand 2025.

Sebagaimana diketahui, saat sprint kapasitas bahan bakar motor MotoGP dikurangi menjadi sekitar 12 liter saja.

Menggunakan tangki motor yang biasa dipakai balapan utama akan banyak ruang di tangki kosong, sehingga mengubah feeling pembalap di atas motornya.

Untuk itu tiap pabrikan mendesain tangki khusus yang berkapasitas kecil, khusus untuk balapan sprint.

Namun hal itu masih kendala Bagnaia, yang kesulitan memaksimalkan performanya dengan tangki bensin yang berbeda.

"Aku selalu bagaimana pun sama. Di sprint, aku selalu kesulitan melakukan apa yang bisa kulakukan di balapan utama," kata sang rider, dilansir GridOto.com dari GPOne.

"Ini adalah aspek teknis. Kami menggunakan tangki berbeda, lebih kecil, dan motornya memiliki keseimbangan berbeda," jelas rider asal Italia ini.

Baca Juga: Panas Aneh Motor Ducati, Ini Alasan Fabio Di Giannantonio Mundur dari Sprint MotoGP Thailand 2025

Di balapan utama Bagnaia mampu ngepush sejak awal dengan kapasitas tangki penuh, namun sulit dilakukannya saat balapan sprint.

"Kami mencoba mencari sebuah solusi, tapi ini tak mudah. Terutama di lap pertama, aku kesulitan menekan dengan cara yang sama jika aku tidak berada di depan semua orang," lanjutnya.

"Ketika aku membuntuti seseorang, aku tak bisa mengerem keras untuk memasukkan motorku ke tikungan. Dan aku kehilangan waktu sampai aku bisa berjarak sedetik dari orang di depanku, lalu aku bertahan di sana," jelas Bagnaia.

Selain itu Bagnaia mengkritisi pilihannya sendiri menggunakan ban depan hard, di mana kebanyakan pembalap lain memilih soft.

"Sulit juga karena meski aku memilih hard, aku kehabisan ban sejak awal. Aku tak tahu kenapa," lanjutnya.

"Kami harus menganalisisnya, tapi saat ini aku meraih podium meski tidak berada di situasi nyaman. Semoga di balapan utama akan lebih baik," tegasnya.