Cetak Bodi Sampai Mesin, Begini Alur Produksi Mobil di Pabrik Daihatsu KAP 2 Terbaru

Irsyaad W - Kamis, 27 Februari 2025 | 14:45 WIB

Jurnalis diajak mengintip proses produksi mobil di pabrik Daihatsu terbaru Karawang Assembly Plant 2 (KAP 2) (Irsyaad W - )

GridOto.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meresmikan pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 (KAP 2), (27/2/25).

Lebih modern dan ramah lingkungan, proses produksi di pabrik terbaru ini juga memakai alat canggih untuk cetak bodi sampai mesin.

Pabrik ADM ke-6 yang berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta, di Karawang Timur, Jawa Barat ini dibangun di atas lahan seluas 26 hektar.

Serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar otomotif domestik dan global.

Sebagai basis produksi untuk grup Daihatsu dan Toyota di luar Jepang, pabrik baru KAP 2 menghadirkan teknologi manufaktur produksi mobil lebih modern, ramah lingkungan, serta memiliki produktivitas tinggi.

Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 140.000 unit per-tahun dengan 3 fasilitas utama, yaitu Body (Bodi), Painting (Pengecatan), dan Assembling (Perakitan).

Serta terintegrasi dan menggunakan teknologi terkini dengan menerapkan konsep inovatif E-SSC (Evolution, Simple, Slim, Compact).

Baca Juga: Daihatsu Buka Pabrik Baru di Karawang, Investasi Tembus 2,9 Triliun, Segini Kapasitas Produksinya

ADM
Penampakan pabrik baru Daihatsu Karawang Assembly Plant 2 di Kawasan Industri Surya Cipta, di Karawang Timur, Jawa Barat

"Dengan menerapkan konsep E-SSC, pabrik baru Daihatsu di KAP 2 ini dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing secara global," kata Yasushi Kyoda, President Director PT Astra Daihatsu Motor dari siaran resminya, (27/2/25).

Pabrik baru KAP 2 juga mendukung program pengurangan emisi karbon (carbon neutral).

Diwujudkan dengan mengimplementasikan panel surya sebesar 3 Mega Watt sebagai sumber daya listrik terbarukan, proses produksi yang lebih optimal, serta utilisasi peningkatan teknologi robotik.

Secara tahapan pembuatan mobil, Daihatsu mengawalinya dari Press Shop, yaitu dimulai dari lempengen besi yang dicetak dengan mesin cetak ribuan ton untuk membuat setiap bagian dari potongan bodi mobil.

Selanjutnya, pabrik baru KAP 2 pada fasilitas Body, setiap potongan bagian mobil disatukan menjadi satu bagian utuh dengan menggunakan teknologi robotik terkini dengan utilisasi hingga 98%.

Beriringan, pembuatan mesin mobil juga dilakukan di Casting Shop, yakni blok mesin dibuat dari aluminium cair yang dicetak dengan mesin berteknologi tinggi, dengan tingkat presisi yang sempurna.

Setelah itu, blok mesin yang sudah jadi dan telah dilakukan tes kualitas, dibawa ke Engine Shop untuk dirakit menjadi mesin mobil yang siap digunakan.

Baca Juga: Mengejutkan, Daihatsu Ungkap Data Yang Jarang Didengar Banyak Orang

Setelah itu, pada fasilitas Painting Shop di pabrik KAP 2, bodi mobil dilakukan proses pengecatan dengan menyelupkan cairan cat dasar untuk membuat besi tahan karat dan memperkuat cat luar.

Dengan bantuan teknologi robotik, pengecatan cat luar kembali dilakukan untuk menghasilkan bodi mobil agar mengkilap sempurna.

Proses pengecatan di KAP 2 ini dilakukan dengan lebih modern dan ramah lingkungan karena dapat menghilangkan polusi terhadap penggunaan air dan mampu mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 1.400 ton per-tahun (tCO2/Year).

Memasuki proses selanjutnya, setelah pengecatan bodi mobil dengan mesin siap disatukan menjadi mobil utuh di Assembly Shop.

Di sini, pabrik Assembly KAP 2 juga didesain tanpa dinding untuk menghasilkan sirkulasi udara lebih baik sebagai ventilasi alami dan berkontribusi mengurangi emisi CO2 dari efisiensi penggunaan tenaga listrik.

Proses produksi kendaraan di KAP 2 juga memiliki desain konveyor dengan fleksibilitas tinggi sehingga mampu memproduksi kendaraan masa depan.

Terakhir, mobil utuh yang sudah jadi, dilakukan berbagai macam pengujian melalui Quality Shop, seperti drum test untuk uji pengereman, dan water leaking test untuk pengujian apakah bodi mobil bocor atau tidak.

"Fasilitas ini juga dirancang dan dipersiapkan untuk memproduksi kendaraan masa depan melalui jalur produksi yang lebih fleksibel dan beragam, sehingga mampu menghasilkan produk terbaik sesuai kebutuhan pelanggan, serta berkontribusi terhadap industri otomotif di Indonesia, bahkan di dunia," tandas Yasushi Kyoda.