Kata Suzuki Soal Gempuran Mobil Cina, Tetap Pede Karena Hal Ini

Wisnu Andebar - Senin, 24 Februari 2025 | 17:00 WIB

Booth Suzuki di IIMS 2025 (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) buka suara, terkait kehadiran brand Cina yang semakin ramai membanjiri pasar otomotif Indonesia.

Apalagi produk yang ditawarkan produsen otomotif asal Negeri Tirai Bambu berani pasang harga kompetitif.

Dari sejumlah aspek seperti kualitas, desain, spesifikasi dan fitur, mobil Cina sekarang juga enggak bisa dianggap sepele.

Sejumlah merek asal Cina yang sudah resmi masuk Indonesia saat ini cukup ramai.

Seperti AION, BYD, Chery, MG, Wuling, BAIC, DFSK, GWM, Jaecoo, Jetour, Maxus, Neta, Seres, dan yang terbaru ada Geely dan Denza.

Harold Donnel, 4W Marketing Director SIS mengatakan, tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai perang harga seperti yang dilakukan brand Cina.

"Artinya memang kebijakan dari merek-merek lain kami tidak bisa berkomentar lebih panjang. Karena itu adalah dapur dari masing-masing," ujar Harold di Jakarta belum lama ini.

Meski begitu, Suzuki mengaku siap berkompetisi dan telah menyiapkan strategi dalam menghadapi kondisi ini.

Salah satu modal utama merek asal Jepang ini adalah pengalaman lebih dari lima dekade menjajaki pasar otomotif Tanah Air.

"Suzuki sudah hadir dan eksis di Indonesia lebih dari 50 tahun," imbuh Harold.

Baca Juga: Ludes Terjual, Suzuki Hadirkan Lagi Jimny 5-door White Rhino Edisi Terbatas

Dengan pengalaman yang lebih banyak itu, Suzuki optimis dalam mengembangkan lebih banyak strategi.

Terutama dari segi layanan kepada konsumen baik dari sisi penjualan maupun purnajual.

Secara produk, Suzuki meyakini harga mobil Suzuki sudah sangat value for money bagi konsumen.

"Artinya ketika membeli mobil tidak hanya bicara soal produk, tapi fasilitas yang bisa didapatkan oleh seorang konsumen selama dia pakai," paparnya.

"Dengan mempertimbangkan cost of ownership, jaringan bengkel dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, harga yang kami tawarkan itu memiliki value for money yang bagus," pungkas Harold.