QR Code pada stiker botol tersebut mengandung kode unik yang terdiri dari 9-10 karakter (angka & huruf acak).
Setiap botol memiliki QR Code berbeda, jika ada satu botol dengan kode sama, maka salah satu produk tersebut diduga palsu.
"Saat dipindai, QR Code mengarah ke situs LUBES ID, menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Konsumen harus memastikan data tersebut benar dan sesuai," jelas Werry.
Kedua, pada tutup botol oli terdapat hologram original halus dengan karakter titik (dot), yang dapat terlihat saat botol dimiringkan 45 derajat.
Ketiga, terdapat Nomor Batch di Tutup dan Leher Botol yang berisikan 8 digit nomor batch dengan posisi lurus, tegak, dan sejajar.
Keempat, terdapat teknologi Triple Layer Botol, dimana saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol akan berbeda dengan bagian luar.
Guna mengantisipasi konsumen mendapatkan oli palsu, Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli dari tempat resmi dan terpercaya.
"Misalnya seperti SPBU Pertamina, Bengkel Fastron Auto Service, Enduro Motor Service serta bengkel resmi dan terpercaya lainnya," jelasnya.
Disamping itu, seluruh produk oli Pertamina juga diklaim diformulasikan oleh sumber daya manusia, teknologi, fasilitas produksi, dan R&D yang andal.
Seluruh produk telah mendapatkan pengakuan internasional dari badan uji pelumas seperti API, ACEA, dan JASO, serta dari Original Engine Manufacturer (OEM).