GridOto.com - Polda Metro Jaya siapkan Tim Khusus yang bekerja naik motor trail.
Tugasnya mendatangi lokasi-lokasi rawan bikin stres pengemudi, yakni Tim Pemecah Kemacetan.
Nantinya tim tersebut dikerahkan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argowiyono menjelaskan, Tim Pemecah Kemacetan ini akan mendatangi titik-titik kemacetan dengan mengendari motor trail.
"Ada kurang lebih sekitar 60-80 personel yang siap terjun untuk menggunakan motor-motor trail, sehingga nanti lokasi-lokasi, khususnya di wilayah jalur Sudirman-Thamrin, dapat segera terurai dengan adanya keberadaan tim urai," ujar Argowiyono di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, (10/2/25) mengutip Kompas.com.
Nantinya, tim ini akan mendapat informasi mengenai titik-titik kemacetan dari Traffic Management Center (TMC).
"Nanti ada tim khusus untuk mengurai kemacetan, tentunya pada saat terjadi lokasi-lokasi simpul yang stuck, akan kita urai," kata Argowiyono.
Argowiyono menjelaskan, perbedaan antara Tim Pemecah Kemacetan dan petugas polisi lalu lintas (Polantas) yang sudah bertugas di lapangan.
Baca Juga: Polisi Siapkan Tim Khusus, Fokus Memburu Dua Pelanggaran Merugikan Ini
"Keberadaan personel di lapangan setiap pagi, sore, sampai dengan malam itu memang untuk melaksanakan pengaturan," ucap dia.
"Nah, dengan adanya tim urai ini, tentunya lebih cepat. Karena mereka sudah dibekali dengan kendaraan bermotor, baik motor listrik yang kecil ataupun motor trail," terangnya.
"Jadi tentunya lebih cepat untuk datang," kata dia lagi.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim pengurai kemacetan di jalanan Jakarta.
Hal ini Karyoto ungkapkan ketika eks Wakapolda DIY itu menceritakan tentang kemacetan di Jakarta yang kerap terjadi saat akhir pekan.
"Kemarin, Minggu yang lalu, sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan," ungkap Karyoto saat memimpin apel Operasi Keselamatan Jaya, (10/2/25).
Menurut Karyoto, kemacetan di Jakarta pada akhir pekan kerap terjadi lantaran banyak acara besar yang menghadirkan banyak orang.
"Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100.000 (orang) dengan event-event besar, dibuka pukul 19.00 WIB, (pukul) 15.00 WIB sudah mulai macet," ungkap Karyoto.
"Selesai (pukul) 21.00 WIB atau (pukul) 22.00 WIB dan cair baru (pukul) 01.00 WIB atau (pukul) 02.00 WIB. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja," tambah dia.
Oleh itu, Karyoto memerintahkan jajarannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan harapan agar acara pada akhir pekan dapat berjalan lancar serta membantu mengurai kemacetan.