GridOto.com - Berikut update kondisi sopir truk galon air mineral maut gerbang tol (GT) Ciawi 2.
Terbaru, sopir truk yang bernama Bendi Wijaya (30) sudah bisa membuka mata, tapi masih sulit berbicara.
Dokter mengatakan, hal itu karena Bendi mengalami cedera otak dan patah tulang.
Direktur RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan, kondisi Bendi mengalami cedera kepala sedang dengan sedikit perdarahan di otak atau yang dalam istilah medis disebut fracture basis cranii.
Meski demikian, kondisinya mulai membaik dan kini sudah bisa membuka mata.
"Jadi, kalau dibandingkan kemarin, itu betul-betul tidak bisa membuka mata, sekarang sudah bisa membuka mata," ucap Fusia dalam konferensi pers di RSUD Ciawi, (6/2/25) melansir Kompas.com.
Bendi saat ini ditangani oleh tim dokter sub-spesialis bedah saraf dan mata.
Baca Juga: Cerita Mengiris Hati Wanita Hamil 8 Bulan, Suami Jadi Korban Tewas Truk Galon Maut di GT Ciawi 2
Meski sudah sadar, pihak rumah sakit belum dapat memastikan apakah ia bisa dimintai keterangan terkait kecelakaan yang terjadi.
"Yang pasti kami belum bisa memastikan karena semua tergantung pada perkembangan kondisi masing-masing. Hanya yang bisa kami informasikan sampai saat ini, masih belum bisa diajak berkomunikasi," ujarnya.
Bendi dirawat di ruang Bougainville bersama dua pasien lain, yakni Dany dan Sukanta.
Sementara itu, dua pasien lainnya, balita bernama Ryuji dan Wahyudin, dirawat di ruang Anggrek.
Menurut Fusia, kondisi kelima korban kecelakaan yang masih dirawat di RSUD Ciawi kini menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan hari sebelumnya.
Namun, karena luka yang mereka alami cukup berat, sebagian besar pasien masih belum dapat diajak berkomunikasi.
Sebelum kecelakaan terjadi, Bendi sempat mengeluhkan jika jam tidurnya kacau.
Baca Juga: Terungkap Temuan Penting Kecelakaan Truk di Gerbang Tol Ciawi
Sopir truk itu mengunggah curhatannya melalui media sosial sebelum kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, sekitar pukul 23:30 WIB, (4/2/25) .
Melalui akun TikTok miliknya, @bendiwijaya06, Bendi kerap membagikan aktivitasnya sebagai pengemudi truk.
Dalam salah satu unggahannya, Bendi menulis curhatan tentang jam tidurnya.
"Yang rusak cuma jam tidur, bukan jam terbang," tulisnya, dikutip dari Tribunnews.
Unggahan lainnya memperlihatkan keluhannya mengenai jam kerja.
"Jangan tanya berapa gajiku, cobalah tanya jam berapa mulai kerja. Dan jam berapa aku tidur untuk melepas lelah," ungkap Bendi.
Selain itu, Bendi juga sempat menyinggung kondisi istirahatnya.
Baca Juga: Gerbang Tol Ciawi Ringsek, Polisi Pakai Jurus TAA Ungkap Penyebab Truk Galon Nyelonong
"Istirahat tidak jelas, tidur apalagi, tapi sekarang sedang banyak tidur dulu," tulisnya dalam bahasa Sunda.
Diketahui, tabrakan maut itu terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 sekitar pukul 23.30 WIB, (4/2/25).
Truk yang dikemudikan Bendi Wijaya diduga mengalami rem blong dan menabrak sejumlah mobil yang sedang antre di gerbang tol.
Insiden ini mengakibatkan delapan orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo menjelaskan, truk yang dikemudikan Bendi membawa ratusan galon air mineral dan kehilangan kendali diduga akibat kegagalan fungsi rem.
"Truk tronton muatan galon Aqua yang berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta, pada saat di Gerbang Tol Ciawi 2, diduga kendaraan gagal fungsi rem sehingga menabrak kendaraan di depannya," ujarnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryo menyatakan penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.
Baca Juga: Total Korban Petaka Truk Galon di Gerbang tol Ciawi 19 Orang, 8 Nyawa Tercabut Mengenaskan
Pihak kepolisian telah mengantongi rekaman CCTV untuk dianalisis lebih lanjut.
"CCTV sudah ada. Karena itu bagian dari identifikasi untuk dianalisis. Nanti dalam penyelidikan setelah ini akan kita simpulkan penyebab kecelakaan ini," tandasnya.