Perbedaan lain, Tornado GS sudah dibekali rem cakram depan, sedangkan tipe GX masih pakai drum brake alias rem teromol di kedua rodanya.
Meski mesinnya beda kapasitas, tapi baik tipe GS maupun GX sama-sama sudah dijejali teknologi Jet Cooled juga Power Engagement Clutch System (PECS) yang berfungsi bikin perpindahan giginya terasa halus.
Di masanya, mesin Tornado terutama tipe GS, termasuk galak bahkan jadi langganan ajang road race karena enak dikorek.
Banyak pembalap-pembalap beken yang lahir lewat motor ini.
Salah satunya adalah Asep Hendro yang sangat berjaya menggunakan Tornado GS milik tim balap CMS.
Sebagai generasi yang lebih baru dari Crystal, Tornado juga menawarkan desain yang fresh kala itu.
Area batok setangnya dibuat lebih modern dengan bentuk lampu yang menyatu dengan lampu sein.
Selain itu bentuk sayap hingga bodi belakangnya pun menyiratkan kesan yang lebih modern dibanding Crystal yang desainnya cenderung mengotak.
Dimensinya juga terlihat lebih besar dan proper sehingga nyaman buat boncengan dibanding Crystal yang terkesan mungil.
Suzuki Tornado GS 110 juga sempat ada edisi Limited Edition dengan grafis two tone tahun 1997 yang tampil sporti banget di zamannya.
Maklum di zaman itu memang masih jarang motor yang menganut warna belang model begitu.
Apalagi pemilihan warnanya juga ngejreng banget yakni bodi depan hijau dan belakangnya ungu.
Dua warna itu di-blend dengan silver yang juga mentereng di bagian bodi tengahnya.
Seperti sudah disinggung di atas, bodi Tornado ini nantinya juga dipakai di Shogun gen pertama alias Kebo yang dirilis mulai 1996.
Sobat GridOto ada yang punya kenangan dengan motor ini?