GridOto.com - Meskipun enggak ada kebijakan ganjil-genap (gage), ternyata mobil listrik masih cukup diminati di luar wilayah Jakarta.
Ferry selaku Chief Operating Officer Hyundai Gowa jelaskan ada beberapa alasan mobil listrik di daerah masih laku terjual.
Padahal seperti kita ketahui kalau sebagian besar alasan pembeli mobil listrik untuk menghindari kebijakan ganjil genap alias gage di Jakarta.
"Kalau di Jakarta itu ada kebijakan gage, ini salah satu keuntungan mobil EV (Electric Vehicle) boleh masuk gage," buka Franky saat ditemui GridOto pada Jum'at lalu (17/01/2025).
Baca Juga: Diserang Mobil Listrik Cina, Segini Harga Terkini dan Penjualan Toyota Alphard di 2024
"Sedangkan kalau di daerah enggak berpengaruh (kebijakan gage)," tambahnya.
Ternyata faktor konsumsi bahan bakar jadi alasan mobil listrik di daerah masih diminati.
"Untuk konsumsi bahan bakar terasa sekali," jelas Franky.
"Konsumen yang sebelumnya isi bensin sekarang enggak perlu isi bensin," tambahnya.
Baca Juga: Prediksi Harga Mobil Listrik Geely EX5 yang Baru Rilis di Indonesia
Sehingga pengeluaran atau biaya untuk pembelian bahan bakar bisa ditekan dengan biaya bayar listrik.
Soalnya biaya isi atau charge baterai mobil listrik lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar bensin.
"Kemudian masalah pajak tahunan, terasa sekali di awal," kata Franky.
"Kalau EV atau mobil listrik kita (Hyundai) rata-rata pajaknya di bawah 1 juta," tambahnya saat ditemui di Jalan MH. Thamrin No.135B, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: BMW Klaim Dominasi Mobil Listrik Premium di Indonesia, Penjualan Tembus 50 Persen
Selain itu, Ferry juga mengungkapkan salah satu keuntungan pemakaian mobil listrik adalah ramah lingkungan.
"Masalah servis dan maintenance, sangat low maintenance," tuturnya.
Nah, itu tadi beberapa alasan mobil listrik di daerah masih diminati walaupun enggak ada kebijakan ganjil-genap atau gage.