Dari empat mobil tersebut, BYD M6 menjadi tulang punggung penjualan pabrikan mobil asal Cina ini dengan angka 6.124 unit (data wholesales Gaikindo).
Sementara itu di belakangnya ada BYD Seal dengan raihan 4.828 unit, diikuti oleh BYD Atto 3 dengan 3.291 unit, dan terakhir BYD Dophin yang sukses dijual 1.186 unit.
Baca Juga: BYD Resmikan Dealer Baru di Slipi, Segini Target Jualannya Tiap Bulan
Pencapaian ini juga membuat BYD M6 menyandang status sebagai mobil listrik terlaris di Indonesia pada 2024 ini.
Ia mengalahkan Wuling Biguo EV yang ada di posisi ke-2 (5.156 unit) dan saudaranya sendiri, yaitu BYD Seal yang ada di posisi ke-3.
Padahal BYD M6 baru dijual pada Juni 2024 atau baru dipasarkan selama enam bulan saja.
Pada tahun 2025 ini BYD juga akan tetap gas pol di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan jaringan dealer.
"Tahun 2024 kemarin kami sudah memiliki 35 dealer di seluruh Indonesia dan pada akhir 2025 nanti kami menargetkan akan memiliki 80 dealer," ungkap Zhou.
Baca Juga: Kaleidoskop 2024: Baru Datang, BYD M6 Sabet Piala Car of The Year
Selain itu pada akhir 2025 ini mereka berjanji akan menyelesaikan pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat yang menelan investasi sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp 16,38 triliun.
Menurut BYD, pabrik di Indonesia ini mampu memproduksi sekitar 150.000 unit mobil per tahun.
Terakhir, mereka juga akan merilis sejumlah mobil baru pada 2025 ini, tapi Zhou masih belum mau mengungkap nama-nama mobilnya.
Ia cuma mengungkapkan BYD Indonesia akan meluncurkan sub-brand baru, yaitu Denza pada Rabu, 22 Januari 2025.
MPV Listrik Premium BYD Denza D9 bakal menjadi produk perdana buat konsumen di sini.