GridOto.com - Pasti ada yang pernah mengalami mobil ketika masuk gigi 4 atau lima malah loncat lagi ke netral.
Kalau hal ini terjadi, siap-siap saja overhaul transmisi.
Menurut Erwin Surianto, Kepala bengkel Auto2000 Pasar Kemis Tangerang, hal itu terjadi lantaran terjadi keausan pada komponen synchromes.
"Pada gigi percepatan tertentu, misalnya gigi 1 atau 2, gigi kembali ke netral dengan sendirinya, gejala ini timbul akibat kerusakan komponen synchromesh yang sudah mengalami keausan," kata Erwin dikutip GridOto.
Erwin melanjutkan, komponen pada transmisi manual yang diganti meliputi Assy (Speed Gear), Synchronizer Ring, Hub Sleeve, Synchronizer Key dengan total spare part sekitar Rp 1 jutaan.
Karena termasuk bongkar girboks transmisi (overhaul transmisi), jasa mekanik dikenakan biaya sekitar Rp 2 jutaan.
Untuk itu Erwin menyarankan, perawatan transmisi manual sebenarnya cukup mudah karena memiliki komponen yang sederhana dibangingkan transmisi matik yang lebih kompleks.
Yaitu dengan mengganti oli transmisi manual secara berkala sesuai anjuran pabrikan yang tertera di buku servis kendaraan dan penggunaan transmisi yang benar.
"Selama melakukan perawatan dan menggunakan transmisi dengan benar, tidak akan dilakukan overhaul transmisi," tekan Erwin.
"Pergantian oli transmisi secara rutin untuk transmisi manual di 40 ribu kilometer, di bengkel resmi sudah termasuk pengecekan oli transmisi, apakah ada kebocoran oli transmisi, tutup Erwin.
Baca Juga: Hati-hati Kampas kopling Mobil Manual Lengket di Musim Hujan, Ini Penyebab dan Solusinya
Bukan hanya karena faktor usia pemakaian yang bikin transmisi mobil cepat rusak, tapi gaya mengemudi yang salah ternyata juga dapat membuat transmisi baik manual ataupun matik bisa cepat rusak.
"Penggunaan transmisi manual maupun matik yang tidak benar dampaknya transmisi bisa mengalami stress," terang Erwin Surianto, Kepala Bengkel Auto2000 Pasar Kemis, Tangerang, beberapa waktu lalu.
"Jika ini berlanjut secara terus menerus, dapat menurunkan performa transmisi, bahkan bisa menyebabkan kerusakan sehingga perlu dilakukan overhaul transmisi," lanjutnya.
Erwin menerangkan, gaya mengemudi yang salah diantaranya mengganti gigi di waktu yang tidak tepat.
Sebagai contoh, ketika ingin mundur pastikan mobil sudah dalam posisi diam, jangan memindahkan tuas transmisi ke posisi R saat mobil masih melaju ke depan.
Begitupun sebaliknya, dari keadaan mundur dan ingin melaju ke depan, pastikan mobil sudah berhenti atau diam.
Saat mobil sudah posisi diam barulah pindahkan tuas transmisi ke D atau gigi 1 di transmisi manual.
Baca Juga: Dikira Bikin Irit BBM, Mitos Gigi Persneling Mobil Manual Ini Sering Dilakukan
"Pemakaian transmisi yang salah seperti itu bisa mempercepat keausan komponen gir di dalam transmisi," terang Erwin.
Selain itu, Beban atau bobot muatan yang tidak dianjurkan, juga dapat membuat beban kerja transmisi berlebihan, untuk itu jangan Erwin menyarankan jangan melebihi bobot yang dianjurkan.
Kemudian pada transmisi matik, ketika ingin melaju dari posisi Netral, pastikan gas atau putaran mesin sudah dalam posisi idle, jangan langsung memindahkan tuas transmisi ke D saat gas atau putaran mesin belum di posisi idle.
Selain itu,Ketkika mobil berhenti cukup lama, jangan biarkan posisi transmisi di posisi D sambil menginjak rem, sebaiknya pindahkan tuas transmisi ke N atau P.
Hal tersebut membuat girboks matik akan mengalami stress dan oli transmisi akan cepat panas sehingga berdampak penururunan performa transmisi matik mobil Anda.