GridOto.com - Jangan disepelekan, geber motor matik posisi distandar tengah efeknya berbahaya loh.
Karena hal ini sering ditemui dan sudah jadi hal yang umum bahkan ada yang geber sampai RPM tinggi.
Terparah hal ini membuat cvt bisa sampai meledak dan pecah.
Padahal bisa saja ada efek sampingnya buat motor, seperti pernah dijelaskan oleh Yoga Ningrat, owner Yoga Motoshop (YMS) bengkel spesialis matic bongsor di Ciracas, Jakarta Timur.
"Sebenarnya bukan gak boleh digeber-geber saat posisi standar dua, bisa saja tapi harus pakai perasaan. Artinya jangan digeber sampai RPM tinggi atau limit," buka Yoga dikutip Motorplus (17/8).
"Itu bisa berefek ke bagian CVT motor, karena dalam kondisi tersebut beban motor sangat ringan. Kalau sudah begitu bisa merusak per CVT," lanjutnya.
"Per CVT jadi tertekan sampai terhimpit kalau motor digeber-geber sampai rpm tinggi dalam kondisi standar dua, alhasil dia mengunci dan akhirnya per tidak sanggup menahan lalu rusak."
"Yang tadinya per keriting jadi gak keriting lagi, kalau anak-anak sini bilangnya jadi ngebonding," jelasnya sambil terkekeh.
Menurut Yoga, kejadian ini lebih rawan terjadi pada para pemilik motor yang sudah mengutak-atik CVT motornya seperti memakai per CVT custom misalnya.
Baca Juga: Motor Matik Bukan Kapal Selam, Ini Batasannya Ketika Terjang Banjir
Hal senada juga disampaikan Ferry Nurul Fajar, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Dikutip Kompas.com, ia menjelaskan kalau pabrikan tidak pernah menyarankan untuk menggeber mesin skutik sampai limit atau batasnya terutama ketika diam.
"Kecuali ada keluhan dari konsumen terkait performa motor di RPM atas. Ini juga wajib test ride, bukan di tempat," kata Ferry (18/11/2024).
Ferry mengatakan, biasanya motor yang sudah dimodifikasi di bagian CVT lebih berisiko.
Misal ada penggantian di bagian per centri, per CVT sama kampas ganda, setelan yang terlalu ekstrem bikin ada tambahan beban.
"Ada beban lebih pada baut atau mur pengikat, sehingga komponen hancur. Misal crankcase kena sampai pecah," kata Ferry.